DokterSehat.Com- Stroke dikenal luas sebagai penyakit yang menyerang orang tua atau lansia, namun belakangan ini ada seorang anak berusia 10 tahun justru sudah terserang stroke hingga akhirnya mengalami kelumpuhan di salah satu bagian tubuhnya. Apa penyebab stroke yang mengerang di usia belia ini?
Anak 10 Tahun Terserang Stroke
Sang anak bernama Gracie Whittick dari Inggris. Sang ibu, Hayley Clark mengaku sempat kaget saat menemukan buah hatinya dalam kondisi pingsan saat akan berangkat ke sekolah pada 26 September 2019 kemarin.
“Saya sangat terkejut saat tahu Gracie ternyata tidak hanya pingsan. Kondisinya jauh lebih buruk. Bagian kanan wajahnya turun ke bawah. Dia juga tidak bisa mengangkat lengan dan kaki kanannya,” ucap Hayley.
Gracie kemudian dilarikan ke Queen Elizabeth Hospital King’s Lynn yang ada di kota Norfolk, Inggris. Dokter yang memeriksa Gracie menyebut sang bocah mengalami penggumpalan darah di bagian kiri otaknya. Gumpalan darah inilah yang kemudian menyebabkan datangnya stroke.
Dokter langsung menjalankan operasi darurat demi menolongnya. Hasilnya adalah 98 persen dari gumpalan darah di otaknya bisa diangkat. Hanya saja, meskipun kondisi Gracie sudah membaik, dampak dari stroke yang dideritanya sudah terlanjur cukup parah.
Hingga saat ini, Gracie masih berusaha untuk kembali hidup dengan normal, namun karena kondisinya yang tidak mampu menggerakkan sebagian badan, Gracie seperti orang yang kebingungan dan frustrasi. Selain itu, ia juga cenderung mudah lelah dan mengalami ganguan memori akibat hal ini. Kini, ia juga harus menggunakan kursi roda demi melakukan aktivitas sehari-hari.
Stroke Bisa Menyerang Anak-Anak
Salah besar jika kita menganggap stroke hanya menyerang orang tua atau lansia. Dalam realitanya, data yang dikeluarkan oleh Children’s Hospital of Philadelpha mengungkap fakta bahwa 12 dari 100 ribu anak atau remaja dengan usia 18 tahun diserang oleh stroke. Bahkan, bisa jadi data ini jauh lebih besar karena lebih banyak kasus stroke di usia dini yang tidak tercatat.
Salah satu penyebab utama dari stroke pada anak-anak adalah masalah anemia bulan sabit atau kelainan pada jantungnya yang sudah muncul sejak lahir. Selain itu, hal ini juga bisa dipicu oleh arterial ischemic stroke.
Mengenal Arterial Ischemic Stroke
Arterial Ischemic Stroke atau AIS adalah kondisi yang bisa menyebabkan stroke. Penyebabnya bisa berupa penggumpalan darah yang terjadi di pembuluh darah di otak yang akhirnya membuat otak tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen sehingga membuat banyak sel-sel mengalami kematian. Kondisi ini disebut sebagai embolisme.
Selain itu, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh pembentukan gumpalan darah pada pembuluh darah arteri yang memasok darah menuju ke bagian kepala atau dalam dunia medis disebut sebagai thrombosis.
Terdapat beberapa gejala dari masalah AIS yang bisa menyerang anak-anak atau remaja. Berikut adalah beberapa di antaranya.
- Mengalami lemah atau mati rasa pada salah satu bagian tubuh, khususnya pada wajah, lengan, serta kaki.
- Kesulitan untuk berbicara dan memahami percakapan.
- Suit untuk melihat dengan jelas, baik itu dengan menggunakan kedua mata atau satu mata saja.
- Sensasi sakit kepala yang cukup parah yang bisa saja disertai dengan muntah-muntah. Dalam beberapa kasus, hal ini bisa menyebabkan hilangnya keseimbangan, jatuh, dan kesulitan untuk berdiri.
- Jika yang mengalami adalah bayi, gejala yang muncul adalah kejang-kejang parah tanpa penyebab yang jelas, gangguan tidur berlebihan, hingga kesulitan menggerakan salah satu bagian tubuh.
Sumber:
- Farber, Madeline. 2019. Girl, 10, hospitalized after suffering stroke, mom says it was ‘completely out of the blue’. com/health/girl-suffers-stroke-recovering.(Diakses pada 7 Oktober 2019).