Terbit: 16 February 2017 | Diperbarui: 21 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pakar kesehatan menyebutkan jika waktu kerja 8 jam sehari sudah cukup ideal untuk mencegah seseorang kelelahan atau jatuh sakit. Namun, bagi sebuah lembaga panti jompo di Swedia, waktu jam kerja ini ternyata dianggap terlalu melelahkan. Mereka pun mencoba untuk menerapkan sistem kerja enam jam saja dalam sehari.

Agar Karyawan Tetap Fit, Swedia Mencoba Sistem Kerja Enam Jam Dalam Sehari

Panti jompo yang berada di kota Gothenburg, Swedia, ini sedang melakukan uji coba dengan menurunkan jam kerja menjadi enam jam saja setiap harinya dalam dua tahun. Hanya saja, karena jam kerja yang berkurang ini, pihak pengelola panti jompo pun harus menyewa 15 tenaga tambahan lagi untuk memenuhi jam kerja sehingga mereka pun harus menambah biaya operasional hingga 600 ribu Euro atau sekitar Rp 8,5 Miliar.

Meskipun menambah biaya operasional dengan sangat signifikan, panti jompo ini mengaku jika tingkat absensi karyawannya yang disebabkan oleh sakit bisa menurun hinga 10 persen. Bahkan, para perawat panti jompo ini mengaku jika mereka 50 persen lebih sehat jika dibandingkan dengan saat mereka bekerja dengan 8 jam dalam sehari. Selain itu, para perawat juga mampu memanfaatkan waktu luang lebih banyak untuk bermain bersama dengan para lansia yang ada pada panti jompo tersebut.

Lisa-Lotte Petterson, salah seorang perawat yang sudah berusia 41 tahun, berkata bahwa Ia kini merasa jauh lebih bugar, lebih sehat, dan memiliki lebih banyak energi untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dahulu, saat jam kerja masih 8 jam dalam sehari, Ia merasa sangat lelah dan bisa langsung berbaring di sofa begitu sampai di rumah. Kini, Ia masih bisa menikmati waktu luang untuk bersantai di rumahnya bersama dengan keluarga sehingga di keesokan harinya, Ia pun memiliki energi lebih banyak untuk bekerja.

Meskipun bisa membuat banyak pekerja lebih sehat, lebih bugar, dan lebih berenergi, politisi sayap kiri dari Gothenburg bernama Daniel Bernmar berkata bahwa sistem kerja enam jam sehari ini terlalu mahal sehingga Ia pun ragu jika sistem ini bisa diterapkan di seluruh kota, atau bahkan di skala nasional. Namun, pihak pemerintah justru mempertimbangkan sistem kerja ini meskipun pada akhirnya harus menerapkan adanya penyesuaian gaji dengan penurunan jam kerja.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi