Terbit: 13 September 2016 | Diperbarui: 23 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sebuah penelitian yang dilakukan di Robert Koch Institut, Berlin, Jerman, menunjukkan hasil yang sangat mengejutkan dimana setelah mengambil beberapa sampel dari kambing yang ada pada desa Congolese, ada bakteri baru yang bisa menyebabkan penyakit yang mirip dengan antraks. Padahal, sebagaimana kita ketahui, penyakit antraks termasuk sangat berbahaya karena bisa menginfeksi baik hewan maupun manusia dan bahkan bisa mematikan.

Ada Bakteri Baru yang Bisa Memicu Penyakit Mirip Antraks

Bakteri ini kemudian dinamai bacillus cereus biovar anthracis oleh para peneliti dan dianggap memiliki hubungan erat dengan spesies bakteri yang sudah terlebih dahulu banyak menyebar di seluruh dunia dan menyebabkan penyakit berbahaya yang disebut dengan bacillus cereus atau bahkan bacillus anthracis. Sebagai informasi, bacillus cereus bisa ditemukan pada tanah atau bahkan kotoran di seluruh dunia. Sebagian besar dari bakteri cenderung tidak terlalu membahayakan kesehatan, namun, di Afrika Selatan, perkembangan dari bakteri ini sangatlah mengkhawatirkan sehingga bakteri ini ditemukan pada kambing yang telah mati di sebuah desa Congolese. Yang mengerikan adalah, tak hanya kambing, bakteri ini juga ditemukan pada hewan-hewan khas Afrika lainnya layaknya gajah, gorilla, dan juga simpanse yang ditemukan mati di beberapa Negara Afrika.

Pakar kesehatan menyebutkan jika bakteri ini bisa sangat mematikan adalah mereka bisa menyerang ratusan atau bahkan ribuan hewan dalam waktu yang cepat. Tak hanya hewan liar layaknya gorilla dan simpanse, berbagai hewan ternak juga beresiko tinggi terkena bakteri ini. Padahal, banyak hewan ternak yang berakhir menjadi bahan makanan bagi manusia yang tentu bisa membuat bakteri ini berpindah pada manusia dan memicu keatian. Alhasil, pakar kesehatan pun berusaha dengan keras agar bakteri ini bisa segera ditahan perkembangannya agar tidak mengambil korban nyawa dari manusia, khususnya bagi mereka yang tinggal di Negara Afrika.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi