Terbit: 7 July 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Hari Raya Idul Fitri pada tahun ini telah tiba dengan cukup meriah di berbagai pelosok tanah air. Sayangnya, dibalik keindahan lebaran tahun ini, ada sebuah cerita duka dimana ada 12 orang yang diketahui meninggal di saat melakukan perjalanan mudik menuju kampung halaman. Ironisnya adalah, ke 12 pemudik ini meninggal di tengah-tengah kemacetan parah yang memaksa mereka berjam-jam terjebak di tempat yang sama di sepanjang area Brebes dan Tegal. Selain karena sakit, ada beberapa pemudik yang meninggal diduga karena kelelahan atau bahkan terkena dehidrasi.

Ada 12 Pemudik Yang Meninggal Akibat Macet Mudik, Beberapa Diantaranya Karena Dehidrasi

Pakar kesehatan dari FK Universitas Indonesia, dr. Ari Fahrial Syam, menyebutkan jika kasus kemacetan yang terjadi di jalur pantura tahun ini merupakan kejadian luar biasa dan sangat berat untuk dilalui para pemudik. Menurut beliau, kasus kemacetan luar biasa ini bisa menyebabkan kematian yang disebabkan oleh dehidrasi.

Menurut dr. Ari, hampir semua kendaraan umum layaknya bus kota ataupun mobil pribadi telah memakai AC atau pendingin udara. Meskipun pendingin udara ini bisa membuat suhu udara di dalam kendaraan menjadi lebih nyaman dan menahan teriknya panas di siang hari, ternyata ada resiko menyebabkan tubuh lebih cepat terkena dehidrasi. Padahal, sebagaimana diketahui, kemacetan parah kemarin menyebabkan banyak orang yang terjebak tanpa adanya pasokan makanan dan minuman. Rest area atau bahkan sekadar tempat pengisian bahan bakar pun cenderung sulit untuk dicapai. Beberapa pemudik yang meninggal diduga karena dehidrasi mungkin tidak menyangka jika kemacetan luar biasa ini harus terjadi hingga mereka harus menahan dahaga dalam waktu lama.

Yang membuat dehidrasi menjadi semakin parah adalah kondisi kemacetan yang seakan-akan tak terurai sehingga menyebabkan stress yang memicu naiknya detak jantung dan asam lambung dan kebutuhan air minum. Alhasil, pemudik pun akan mengalami gejala pusing-pusing, lemas, dan pada akhirnya tak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia.

Dr. Ari pun berharap agar para pemudik harus lebih baik dalam mempersiapkan bekal selama perjalanan demi mengantisipasi adanya kemacetan pada arus balik nanti agar hal ini tidak lagi terjadi, selain itu, pemerintah juga diharapkan lebih baik dalam mengendalikan lalu lintas dan lebih tanggap dalam memenuhi kebutuhan para pemudik agar kasus kematian akibat kemacetan di arus mudik tidak lagi terulang.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi