Terbit: 1 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Batuk merupakan salah satu penyakit yang sering dialami oleh anak. Umumnya batuk baru mereda sekitar 2 minggu. Hal ini tentu membuat orang tua khawatir, apalagi jika batuk tidak segera sembuh hingga berminggu-minggu. Kadang meskipun sudah diberi obat, orang tua juga memberikan balsam untuk meredakan keluhan batuk pada anak. Benarkah balsam memang manjur untuk mengobati batuk?

Benarkah Balsam Ampuh Untuk Meredakan Batuk Anak?

Dikutip dari parents, Satya D. Narisety, MD, asisten profesor klinis di Departemen Alergi, Imunologi, dan Penyakit Menular Rutgers University, AS, menyebutkan bahwa aroma mentol yang terdapat dalam balsam akan memicu reseptor sensasi dingin di hidung dan saluran pernapasan bagian atas. Namun aroma mentol ini tidak benar-benar dapat melegakan saluran pernapasan atau meredakan hidung tersumbat. Aroma mentol hanya akan mengirim sinyal bahwa saluran pernapasan terbuka dan tidak tersumbat. Karena itu jika mengoleskan balsam pastikan di daerah yang aroma mentolnya bisa terhirup.

Bagian yang efektif untuk diolesi balsam ketika batuk adalah dada. Sebuah penelitian yang diterbitkan Pediatrics pada tahun 2010, mengoleskan balsam khusus anak di dada adak berusia 2-11 tahun dapat meredakan hidung tersumbat saat malam hari sehingga tidur mereka lebih nyenyak. Karena itu orang tua sering memberikan balsam pada anak agar anak dapat tidur nyenak sekalipun sedang batuk.

Meskipun dapat melegakan pernapasan, namun hindari mengoleskan balsam di area wajah anak termasuk di lubang hidungnya. Kandungan kamper dalam balsam dapat menimbulkan kejang atau efek bahaya lainnya jika tertelan. Selalu gunakan balsam khusus anak yang memiliki formula yang aman bagi anak.

Selain dengan balsam, Anda dapat memberikan madu sebagai obat alami untuk meredakan batuk. Berikan setengah sendok makan madu dan perasan lemon pada anak yang berusia di atas 1 tahun. Namun jika batuk berlangsung dan semakin parah, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi