Terbit: 11 May 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Seiring dengan bertambahnya usia, kekencangan dari vagina akan menurun perlahan-lahan. Kondisi ini menyebabkan wanita jadi khawatir terutama mereka yang baru saja melahirkan. Kondisi otot vagina akan mengendur dan berdampak pada aktivitas seksual baik dirinya atau suami yang tidak akan terpuaskan.

Waspada! Krim Pengencang Bisa Membahayakan Kesehatan Vagina

Untuk mengatasi kondisi ini beberapa wanita mulai memperbaiki pola hidupnya. Ada wanita yang sengaja aktif di gym dan ada yang cuma di rumah dan menerapkan kegel. Efek dari aktivitas itu ternyata cukup baik meski dibutuhkan dedikasi yang cukup tinggi agar tidak berhenti di tengah jalan.

Beberapa wanita yang menginginkan kekencangan otot di vaginanya kembali secara instan jarang sekali berolahraga. Akhirnya mereka menggunakan krim tertentu yang di oleskan di sekitar liang vagina agar kekencangan meningkat dengan cepat.

Bahaya krim pengecang vagina

Tidak ada bukti ilmiah yang mengatakan kalau krim pengencang vagina bisa dengan efektif mengatasi kondisi otot yang kendur. Meski beberapa wanita mengatakan kalau kekencangan vaginanya kembali, efek yang diberikan biasanya hanya sementara saja. Setelah penggunaan dihentikan, vagina akan kembali kendur.

Selain efek yang diberikan hanya sementara saja, krim pengencang ini juga memberikan efek samping yang cukup berbahaya. Salah satu efek samping yang cukup berbahaya adalah kekeringan pada vagina. Selain itu, kalau penggunaan krim ini dilakukan selama berbulan-bulan ada kemungkinan terjadi infeksi dan penurunan fertilitas dari wanita.

Lakukan kegel dengan rutin

Kalau ingin memiliki vagina yang kuat ototnya, latihan adalah jalan satu-satunya. Cara ini lebih hemat dan efeknya permanen. Yang Anda butuhkan hanyalah niat dan mau berusaha setiap hari agar hasil yang didapatkan maksimal. Jangan mencoba cara-cara instan kalau akhirnya berbahaya untuk tubuh.

Adakah metode pengencangan vagina lain yang pernah Anda terapkan khususnya setelah melakukan persalinan?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi