DokterSehat.Com – Sebagai usaha untuk meningkatkan gairah seksual pasangan atau dirinya sendiri, wanita kerap mengenakan celana dalam jenis G-String. Celana dalam jenis ini berbeda dengan celana dalam lain karena di bagian bokong hanya terdapat satu tali kecil saja. Selain itu, bagian depan yang menutupi vagina juga sangat kecil dan ketat.
Selain digunakan untuk keperluan bercinta dan berfantasi. G-String juga sering dipakai untuk kehidupan sehari-hari. Beberapa wanita menggunakan G-String sebagai pengganti celana dalam agar bentuk tubuh terlihat indah. Saat mengenakan gaun yang agak ketat tidak akan terlihat guratan celana dalam yang merusak estetika.
Meski digemari oleh banyak wanita, ternyata G-String memiliki segudang bahaya yang harus diwaspadai oleh kaum hawa. Berikut bahaya penggunaan G-String selengkapnya.
-
Memicu inflamasi
Salah satu ciri dari celana dalam G-String adalah tali pada bagian belakang dan juga terlalu ketat menempel pada bagian sensitif wanita. Tali pada bagian belakang kadang agak tertarik ke depan dan mengenai area di antara vagina bawah dan anus. Tali ini kadang menggesek dan memicu adanya memar dan rasa perih yang cukup besar.
Tidak berhenti di sana saja, celana dalam yang super ketat ini juga memiliki kemungkinan menggesek bagian depan dari vagina dan sisi kiri dan kanan. Gesekan yang bisa terjadi saat wanita bergerak atau saat udara di selangkangan terlalu panas ini sebabkan inflamasi yang parah.
-
Menyebabkan infeksi kelenjar Bartholdi
Infeksi vagina ini terjadi pada kelenjar Bartholdi. Kelenjar ini menghasilkan cairan pelumas saat wanita terangsang atau saat berhubungan badan. Saat kelenjar ini mengalami gangguan ada kemungkinan produksi pelumas alami menurun dan menyebabkan banyak masalah saat bercinta seperti rasa sakit.
Infeksi yang pada kelenjar ini terjadi karena sirkulasi udara yang buruk akibat G-String yang terlalu ketat. Akibatnya, bakteri yang berada di luar mudah masuk dan akhirnya berkembang biak dengan cepat.
-
Infeksi jamur
Hampir sama dengan infeksi sebelumnya, penyebab utama dari kondisi ini adalah udara yang panas dan tidak ada sirkulasi udara. Akibatnya jamur yang berasal dari luar mudah berkembang biak dan akhirnya masuk ke dalam vagina dengan lebih mudah karena minimnya celana dalam.
Infeksi jamur ini bisa menyebabkan gangguan seperti rasa gatal di bagian luar hingga dalam. Kalau susah parah bisa menyebabkan aroma yang tidak sedap disertai dengan kondisi keputihan. Kalau wanita sudah mengalami kondisi seperti ini G-String disarankan untuk tidak dipakai.
-
Alergi pada kulit
Alergi pada kulit bisa muncul karena pakaian yang digunakan atau karena celana dalam G-String. Saat mengenakan celana dalam jenis ini bagian bokong akan terbuka dan akhirnya menyebabkan terjadinya alergi di sana. Alergi ini menyebabkan kulit jadi merah dan juga gatal.
Alergi jenis ini juga terjadi di bagian kiri dan kanan selangkangan. Karena karet atau tali celana dalam terlalu kuat kulit akhirnya tidak bisa beradaptasi. Kondisi ini semakin parah kalau wanita mudah berkeringat.
-
Munculnya cystitis
Inflamasi pada bagian luar vagina mungkin mudah diatasi, namun kalau yang terkena infeksi hingga mengalami inflamasi adalah kandung kemih, perawatan serius harus dilakukan. Jika tidak, wanita kan sering mengalami sakit saat kencing atau saat berhubungan badan.
Infeksi bernama cystitis ini mungkin agak langka pada pengguna G-String reguler. Namun, ada baiknya kita mengurangi dampak sekecil apa pun.
Demikianlah ulasan tentang dampak buruk dari G-String, semoga bisa kita jadikan tambahan pengetahuan agar berhati-hati saat mengenakan celana dalam.