Terbit: 8 January 2021
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Jangan sampai menggunakan pembalut bahaya yang merugikan kesehatan. Ketahui apa saja bahan pembalut berbahaya dan cara memilih pembalut yang aman untuk seluruh wanita dalam pembahasan ini!

7 Bahan Pembalut Berbahaya yang Harus Diwaspadai

Bahan Pembalut Berbahaya

Memilih pembalut ternyata tidak mudah. Wanita harus mempertimbangkan kandungan yang aman, kualitas yang bagus, dan pembalut yang tidak mudah bocor. Terlebih lagi, sebagian besar pembalut terbuat dari bahan berbahaya untuk vagina yang tidak kita sadari.

Berikut ini beberapa ciri-ciri pembalut berbahaya yang harus dihindari semua wanita:

1. Dioxin

Pembalut dibuat dari kapas yang akan menyerap darah menstruasi. Anda mungkin berpikir kapas pada pembalut secara alami berwarna putih, namun sebenarnya kapas berwarna krem atau putih gelap.

Produsen pembalut menambahkan bahan kimia seperti klorin dan furan untuk membuat bantalan pembalut berwarna putih. Proses pemutihan pembalut dengan klorin dan furan akan melepaskan dioxin yang kemudian diserap oleh tubuh.

Seiring berjalannya waktu, akumulasi dioxin bisa bertahan dalam tubuh Anda hingga 20 tahun. Paparan dioxin dapat menyebabkan risiko kesehatan seperti radang panggul, beberapa jenis kanker, disfungsi hormon, dan endometriosis.

2. Pestisida

Membaca kata pestisida, Anda pasti berpikir tentang pupuk dan tanaman. Lalu, apa hubungannya dengan pembalut? Pembalut dibuat dari kapas yang selama proses budidayanya menggunakan semprotan pestisida kimia dan herbisida.

Kandungan pestisida pada pembalut tersebut, walaupun secara tidak langsung, dapat menimbulkan efek samping kesehatan seperti masalah kesuburan, gangguan hormonal, kerusakan tiroid, risiko depresi, dan endometriosis pada wanita.

3. Plastik

Produsen pembalut ingin menyediakan produk pembalut antibocor. Maka dari itu, banyak produsen menggunakan lapisan plastik kedap air atau bahan sintetis seperti poliester dan termoplastik agar pembalut tidak bocor.

Sayangnya, penggunaan bahan kimia plastik tersebut akan membuat area vagina panas atau terlalu lembap. Akibatnya, area lembap vagina dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri jahat yang menyebabkan efek samping seperti vagina gatal, nyeri, lecet, dan iritasi.

4. Rayon

Selain kapas alami, banyak produk pembalut yang dibuat dengan campuran rayon. Rayon adalah serat sintetis yang berasa dari serbuk-serbuk kayu yang kemudian diolah lagi hingga teksturnya mirip kapas.

Banyak produsen yang menggunakan rayon karena harga bahan baku rayon tentu lebih murah daripada kapas asli. Rayon juga dianggap memiliki daya serap yang lebih kuat. Sayangnya, rayon yang dicampur pemutih juga mengandung dioksin yang berefek buruk bagi kesehatan wanita.

5. Pewangi Buatan

Secara alami, wanita yang sedang menstruasi mengeluarkan bau khas darah yang mungkin tidak sedap walaupun tidak terlalu menyengat. Maka dari itu, banyak produsen yang melakukan inovasi untuk memproduksi pembalut wangi.

Pembalut ditambahkan pewangi sintetis dan berbagai campuran bahan kimia seperti phthalates, aldehydes, toluene, dan sebagainya. Bahan pembalut berbahaya ini bisa menyerap ke aliran darah dan menyebabkan iritasi kulit, alergi, atau mengganggu keseimbangan pH alami vagina.

6. Silver Nanoparticles

Salah satu ciri-ciri pembalut berbahaya adalah pembalut yang mengandung silver nanoparticles, partikel mikroskopis yang ukurannya bahkan 1000 kali lebih kecil dari lebar rambut manusia. Nanoparticles ditambahkan ke dalam bahan pembalut karena memiliki kekuatan antibakteri.

Pelepasan nanoparticles yang kemudian diserap ke dalam vagina akan mengganggu keseimbangan bakteri baik vagina. Dalam kondisi yang lebih serius, ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti iritasi atau infeksi vagina.

7. Klorin

Klorin adalah bahan pemutih sintetis untuk memutihkan kapas atau lapisan bahan dasar pembalut. Pada tahun 2015, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menemukan bahwa sebagian besar produk pembalut yang beredar di Indonesia mengandung klorin.

Penggunaan klorin dapat memicu iritasi dan potensi infeksi berbahaya pada organ intim wanita. US Food and Drug Administration juga sudah menyatakan bahwa penggunaan klorin untuk pembalut atau tampon dilarang.

Itulah beberapa bahan pembalut berbahaya. Sekarang ini, banyak produk pembalut yang menyatakan label free-chlorine dan tentunya lebih aman. Silakan baca bahan dasar pembalut yang biasanya tertera di balik kemasan sebelum Anda membelinya.

Tips Memilih Pembalut yang Aman

Memilih pembalut yang tepat tergantung pada preferensi masing-masing, namun jangan salah pilih. Berikut ini tips memilih pembalut wanita yang aman:

  • Ketahui waktu menstruasi Anda agar bisa memilih jenis pembalut yang cocok. Setiap wanita memiliki faktor menstruasi berbeda termasuk durasi, gejala, dan deras atau tidaknya aliran menstruasi.
  • Pilih bahan pembalut yang terbuat dari kapas dan tanpa pewangi buatan.
  • Gunakan pembalut yang lebih panjang untuk hari-hari pertama menstruasi atau saat malam hari. Anda mungkin juga lebih memilih pembalut dengan perekat seperti sayap.
  • Pilih pembalut yang mudah menyerap dan tidak bocor.

Demi keamanan dan kesehatan diri setiap wanita, Anda harus cermat memilih pembalut. Pasalnya, ada beberapa risiko dan efek samping pembalut yang akan dijelaskan pada poin selanjutnya.

Efek Samping dari Pembalut Berbahaya

Bahan pembalut berbahaya yang menyerap sistem saraf atau aliran darah melalui vagina dapat merugikan kesehatan. Berikut ini beberapa risiko efek samping penggunaan pembalut:

  • Vagina gatal dan ruam, terutama bila terlalu lama menggunakan pembalut.
  • Iritasi vagina.
  • Reaksi alergi pada vagina.
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh.
  • Gangguan fungsi tiroid.
  • Infertilitas.
  • Penyakit terkait endometrium.

Walaupun demikian, bukan berarti Anda tidak boleh menggunakan pembalut. Silakan pilih jenis dan merek pembalut yang aman dan nyaman untuk dipakai. Anda juga bisa mengganti pembalut dengan pilihan yang lebih aman dan sehat, seperti pembalut organik, pembalut kain, atau menstrual cup. Itulah pembahasan tentang bahan pembalut berbahaya. Semoga informasi ini bermanfaat!

 

  1. Janelle, Teya. 2016. Sanitary Pads: 5 Reasons Why Sanitary Napkins Are Dangerous. https://www.anigan.com/blogs/blog-posts/5-reasons-why-sanitary-pads-are-dangerous.
  2. Nair, Anisha. 2018. The 9 Dangers of Using a Sanitary Pad and How to Protect Yourself. https://parenting.firstcry.com/articles/the-9-dangers-of-using-a-sanitary-pad-and-how-to-protect-yourself/. (Diakses pada 8 Januari 2020).
  3. Sigma Test and Research Centre. 2020. How to choose the right sanitary pad?. https://www.sigmatest.org/blog/choose-right-types-of-sanitary-napkins/.  (Diakses pada 8 Januari 2020).
  4. Madesafe. 2020. How to Choose Human and Environmentally-Friendly Period Solutions. https://www.madesafe.org/the-ultimate-guide-to-period-products/.  (Diakses pada 8 Januari 2020).
  5. The Period. 2020. 5 WAYS SANITARY PADS ARE KILLING YOU. https://www.theperiod.co/blogs/news/5-ways-sanitary-pads-are-killing-you.  (Diakses pada 8 Januari 2020).
  6. The Jakarta Post. 2015. All sanitary pads in Indonesia contain chlorine: YLKI. https://www.thejakartapost.com/news/2015/07/07/all-sanitary-pads-indonesia-contain-chlorine-ylki.html.  (Diakses pada 8 Januari 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi