DokterSehat.Com – Hampir semua pasta gigi yang beredar di pasaran adalah pasta gigi yang mengandung detergen. Kandungan detergen memang erat kaitannya sebagai bahan yang bisa membersihkan banyak hal, dari pakaian hingga gigi. Hanya saja, dibalik fungsinya sebagai pembersih, kandungan detergen yang digunakan pada pasta gigi ternyata bisa memicu masalah kesehatan yang tidak baik.
Jenis detergen yang dipakai pada pasta gigi biasanya adalah detergen sodium lauryl sulfate atau yang kerap disingkat menjadi SLS saja. Sebagian besar produk pasta gigi berdetergen memakai jenis detergen ini karena bisa menciptakan busa yang cukup banyak saat dipakai untuk menyikat gigi sehingga banyak kotoran gigi yang bisa diangkat dan dibuang. Disamping itu, kandungan detergen pada sikat gigi juga diklaim mampu memberikan warna putih cemerlang pada gigi sehingga gigi pun terasa segar dan bersih. Hanya saja, detergen ini ternyata juga memberikan dampak yang kurang baik bagi gigi dan juga mulut.
Pernahkah anda menghitung seberapa sering kulit dalam mulut anda terluka? Bisa jadi terlukanya kulit di dalam mulut ini terjadi karena kandungan detergen pada pasta gigi. Bagi sebagian kecil orang, detergen ternyata memang bisa memicu munculnya luka pada gusi atau kulit pipi bagian dalam. Memang, busa yang dihasilkan detergen pada pasta gigi diyakini mampu membuat plak terpisah dari permukaan gigi. Namun, detergen juga membuat gigi kesulitan mengembalikan lapisan mineral fluor. Tanpa adanya lapisan fluor pada permukaan gigi, gigi pun akan cenderung lebih mudah berlubang.
Disamping pada gigi, jaringan lunak pada rongga mulut pun bisa jadi terkena imbas dari penggunaan pasta gigi berdetergen. Beberapa jurnal kesehatan yang berkaitan dengan gigi dan mulut bahkan berpendapat bahwa pasta gigi berdetergen memicu sariawan yang terus menerus berulang dan memberikan rasa nyeri pada lapisan dalam mulut. Untuk menghindari masalah ini, kita harus berhati-hati dalam memilih pasta gigi. Memang, hampir tidak mungkin memilih pasta gigi yang tidak mengandung detergen. Namun, banyak produk pasta gigi yang mengandung detergen kurang dari 0.5 persen sehingga tetap dapat menggunakan pasta gigi dengan aman.