Terbit: 16 February 2018 | Diperbarui: 25 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Petting atau menggesekkan alat kelamin adalah salah satu aktivitas bercinta tanpa melepas pakaian. Biasanya pria dan wanita melakukan aktivitas ini sebagai pembuka sebelum berhubungan seks atau foreplay. Setelah sesi ini berjalan dengan lancar, barulah pasangan membuka pakaian dan siap melakukan penetrasi hingga mencapai klimaks.

Apa Risiko Menggesekkan Alat Kelamin (Petting) untuk Kesehatan

Risiko melakukan petting
Dari berbagai aktivitas bercinta, petting adalah yang memiliki risiko kecil menularkan penyakit kelamin. Saat masih mengenakan pakaian, cairan vagina dan mani akan susah berpindah dari satu tubuh ke tubuh yang lain. Pakaian akan menyerap cairan itu sehingga risiko penularan semakin kecil.

Kalau peting sudah dilakukan dengan membuka baju dan hanya memakai pakaian dalam saja, risiko akan semakin besar. Terlebih kalau pria dan wanita sudah telanjang dan menggesekkan alat kelaminnya secara langsung. Meski penis tidak melakukan penetrasi, cairan manis atau precum bisa keluar dan mengenai vagina.

Selain itu, saat petting berlangsung, tangan juga berperan untuk menggerakkan penis. Nah, tangan yang terkena cairan ini bisa saja mengenai tubuh wanita mulai dari bibir, dada, hingga leher. Kalau ada luka di bagian itu, penyebaran penyakit bisa saja terjadi.

Kehamilan saat petting
Petting tidak selalu berakhir dengan penetrasi ke dalam vagina. Meski demikian, pasangan kerap klimaks dan cairan sperma mengenai bagian tubuh wanita. Peluang untuk hamil pada aktivitas ini bisa dibilang kecil karena sperma yang tidak masuk ke dalam vagina bisa mati dengan cepat.

Risiko yang perlu diwaspadai adalah tidak bisa mengontrol diri. Saat peting, gairah pria dan wanita akan meningkat dengan tajam. Selain itu, pria juga jarang menggunakan kondom saat aktivitas ini. Kalau gairah tidak terkontrol, bisa saja pria melakukan penetrasi mendadak dan ejakulasi di dalam vagina sehingga ada peluang hamil dan penyebaran penyakit kalau pasangan tidak sehat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi