Terbit: 16 April 2021 | Diperbarui: 21 November 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Green coffee atau kopi hijau kini kian populer sebagai minuman kopi yang menawarkan manfaat bagi kesehatan. Sebenarnya apa itu green coffee dan apa manfaatnya? Yuk, ketahui penjelasan selengkapnya di bawah ini.

8 Manfaat Kopi Hijau, Efek Samping, Cara Membuat, dll

Apa Itu Kopi Hijau?

Kopi hijau adalah biji dari buah kopi yang belum melalui proses sangrai atau panggang. Kopi ini memiliki kadar asam klorogenat yang lebih tinggi daripada biji kopi panggang biasa. Hal ini karena proses pemanggangan dapat mengurangi jumlah bahan kimia tersebut. Asam klorogenat dianggap memiliki manfaat bagi kesehatan, misalnya untuk hipertensi atau obesitas.

Untuk mengatasi tekanan darah tinggi, kopi ini mungkin akan memengaruhi pembuluh darah sehingga tekanan darah menjadi berkurang. Sementara untuk menurunkan berat badan pada penderita obesitas, asam klorogenat dalam green coffee kemungkinan dapat memengaruhi cara tubuh mengontrol gula darah dan metabolisme.

Manfaat Kopi Hijau bagi Kesehatan

Green coffee mengandung asam klorogenat, merupakan antioksidan kuat yang cenderung terurai saat biji kopi melalui proses sangrai. Kandungan asam klorogenat sebagian besar bermanfaat bagi kesehatan. Kopi ini juga dapat merangsang metabolism.

Berikut ini beberapa manfaat kopi hijau:

1. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Manfaat green coffee telah terbukti bisa menurunkan tekanan darah (hipertensi). Menurut sebuah penelitian pada tahun 2006 dari Jepang, orang yang mengonsumsi ekstrak green coffee sebanyak 140 mg per hari selama 12 minggu telah mengurangi tekanan darah sistolik 5 mmHg dan tekanan darah diastolic 3 mmHg pada orang dewasa penderita hipertensi ringan.

Meskipun terdengar menarik, tidak berarti bahwa khasiatnya baik bagi semua penderita hipertensi. Hal ini terutama berlaku untuk orang dengan sensitivitas kafein, karena green coffee dapat memicu gejala yang sama seperti kopi biasa, termasuk peningkatan tekanan darah.

2. Menurunkan Berat Badan

Manfaat kopi hijau bisa membantu bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Gastroenterology Research and Practice. Dari tiga uji klinis yang termasuk dalam penelitian ini, masing-masing menunjukkan bahwa ekstrak green coffee secara signifikan lebih efektif daripada plasebo dalam menurunkan berat badan.

Sementara penelitian pada tahun 2013 yang diterbitkan dalam Journal of Evidence-Based Integrative Medicine melangkah lebih jauh. Dalam penelitiannya mereka melakukan lima uji klinis dan satu meta-analisis, hasilnya menyebutkan bahwa ekstrak green coffee dapat menurunkan 1-8 kilogram berat badan.

3. Mengontrol Diabetes

Asam klorogenat adalah salah satu polifenol banyak terkandung dalam kopi hijau. Polifenol adalah bahan kimia nabati sebagai antioksidan. Kandungan ini tidak hanya melawan radikal bebas yang merusak sel, tetapi juga dapat membantu mengontrol gula darah (glukosa).

Sebuah penelitian pada tahun 2010 menyatakan bahwa asam klorogenat yang diberikan dengan dosis 5 mg/kg berat badan dapat menormalkan kadar glukosa pada tikus diabetes. Sementara menurut penelitian pada 2009 dari Australia, manusia minum 3-4 cangkir kopi tanpa kafein setiap hari yang mengandung asam klorogenat konsentrasi tinggi mengurangi risiko diabetes tipe 2-30 persen.

4. Penyakit Alzheimer

Green coffee juga berpotensi mencegah atau mengurangi beberapa gejala kognitif dan neuropsikiatri dari penyakit Alzheimer.

Menurut sebuah penelitian pada tahun 2012 di Nutritional Neuroscience, sifat antioksidan dari ekstrak green coffee membantu mempertahankan metabolisme otak normal pada tikus daripada tikus mendapatkan ekstrak green coffee. Penurunan metabolisme otak adalah indikator utama seseorang berisiko Alzheimer.

Sementara penelitian pada tahun 2017 membuktikan bahwa green coffee bisa mengurangi stres oksidatif di otak sedemikian rupa menjadi pelindung saraf. Manfaat yang sama untuk gangguan neurodegeneratif seperti penyakit Parkinson.

5. Mencegah Kanker Kolorektal

Berdasarkan penelitian pada hewan menunjukkan bahwa polifenol dalam kopi dapat membantu mencegah pembentukan tumor usus besar. Kopi hijau terdiri dari 14 persen asam klorogenat, yang dapat meningkatkan efek ini.

Namun, khasiat untuk mencegah perkembangan kanker kolorektal masih memerlukan banyak penelitian untuk memastikan khasiatnya.

6. Anti-Penuaan

Green coffee tinggi akan kandungan antioksidan dan memberikan efek antipenuaan yang sangat baik. Asam klorogenat dalam bijinya mampu memperbaiki sifat kulit dan fungsi sirkulasi mikro pada manusia.

Mengonsumsi kopi ini bisa mengurangi kekeringan kulit dan kehilangan air transepidermal serta meningkatkan tingkat pH permukaan kulit. Mendapatkan asam klorogenat selama delapan minggu juga dapat meningkatkan hidrasi kulit, sehingga kulit tampak lembap.

7. Meningkatkan Energi

Kafein yang ditemukan dalam kopi biasa dapat meningkatkan energi dan bahkan meningkatkan kinerja atletik. Namun, belum diketahui seberapa banyak kandungan kafein dan seberapa efektif green coffee dalam meningkatkan energi.

Meski begitu, tidak ada salahnya mengonsumsi green coffee yang membantu meningkatkan energi untuk memulai aktivitas di pagi hari.  

8. Meningkatkan Fokus dan Mood

Berkat kandungan kafein, green coffee dapat meningkatkan kesehatan mental dengan meningkatkan suasana hati (mood), perhatian, memori, dan kewaspadaan. Namun, belum ada penelitian yang menyatakan bahwa kafein dalam green coffee mungkin memiliki efek yang sama karena kandungannya yang relatif rendah daripada kopi biasa.

Sementara itu, menurut sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa ekstrak green coffee dapat memiliki efek pelindung saraf pada penderita penyakit Alzheimer. Namun, ini masih memerlukan lebih banyak penelitian.

Perbedaan Kopi Hijau dan Kopi Hitam

Umumnya orang terbiasa minum kopi dari biji sangrai, tetapi jika Anda mendengar ada green coffee mungkin akan terasa aneh. Jika berpikir ini berasal dari pohon kopi hijau, itu keliru. Pada dasarnya kedua kopi ini berasal dari biji kopi yang sama, hanya saja proses pengolahannya berbeda. Biji kopi hitam biasanya telah melalui proses sangrai atau pemanggangan, sedangkan green coffee tidak.

Meskipun berasal dari pohon kopi yang sama, green coffee terbukti menawarkan lebih banyak manfaat kesehatan fisik dan mental. Hal ini terutama karena menyangrai biji kopi dapat menghilangkan sebagian besar nutrisi, antioksidan, dan senyawa aktif yang secara alami terkandung dalam biji kopi.

Proses pemanggangan menyebabkan perubahan kimiawi terjadi karena biji kopi melalui pemanasan dengan suhu yang sangat tinggi. Cara ini memang dapat menghilangkan rasa pahit dan membantu mengekstrak aroma dan rasa yang khas.

Cara Membuat Kopi Hijau

Membuatnya cukup mudah, Anda hanya menggunakan biji kopi kering yang masih tampak kehijauan. Berikut proses pembuatan kopi hijau:

  • Masukkan 10 gram (1 ½ sendok makan) kopi ke dalam panci yang telah diisi dua gelas air.
  • Rebus selama sekitar 10 menit dengan api sedang-tinggi.
  • Saring air rebusan kopi ke dalam wadah. Sisa air rebusan ini dapat Anda simpan dalam lemari es. 
  • Nikmati selagi masih hangat.

Efek Samping Kopi Hijau

Green coffee umumnya aman untuk orang dewasa. Dengan demikian, tidak banyak diketahui tentang keamanan jangka panjang dari kopi dalam bentuk ekstrak atau suplemen. Adapun efek sampingnya sama seperti kopi biasa, terutama yang sensitif terhadap kafein.

Berikut ini efek samping green coffee:

  • Insomnia.
  • Gugup.
  • Sifat lekas marah.
  • Mual.
  • Sakit perut.
  • Denyut jantung meningkat.
  • Sakit kepala.
  • Telinga berdenging (tinnitus).

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. Green Coffee. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-1264/green-coffee (Diakses pada 16 April 2021)
  2. Tadimalla, Ravi T. 2019. 6 Powerful Ways Green Coffee Beans Can Help You. https://www.stylecraze.com/articles/benefits-of-green-coffee-beans-for-skin-hair-and-health/ (Diakses pada 16 April 2021)
  3. Wong, Cathy. 2020. Health Benefits of Green Coffee. https://www.verywellfit.com/can-green-coffee-promote-weight-loss-90051 (Diakses pada 16 April 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi