Terbit: 4 October 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Banyak orang tua yang merasa sangat lelah melihat anaknya yang sangat aktif dan seakan-akan tidak pernah kehabisan energi. Selain bermain sepanjang waktu dan membuat orang tuanya kelelahan untuk mengikutinya, anak juga bisa terus banyak bertanya akan apa saja yang Ia ingin ketahui. Memang, hal ini bisa membuat orang tua merasa kesal atau bahkan marah, namun, ada baiknya orang tua menyimpan rasa kesal dan amarah ini karena pakar kesehatan justru berkata jika anak yang aktif ternyata cenderung tumbuh menjadi anak yang cerdas.

Anak yang Aktif Ternyata Cenderung Lebih Cerdas

Psikolog bernama Ajeng Raviando berkata jika anak yang aktif, banyak bertanya, dan banyak melakukan gerakan ternyata cenderung lebih baik dalam menyerap berbagai pelajaran dan pengetahuan. Menurut beliau, dengan anak yang sangat aktif, maka fungsi motorik dan kognitif pada otaknya juga cenderung semakin aktif dan akan mendukung penyerapan bahan belajar dari mana saja, baik itu dari kehidupan sehari-hari hingga bahan belajar dari sekolah.

Bagi Raviando, anak yang aktif akan menunjukkan bahwa Ia memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar sehingga akan membuat mereka banyak bergerak dan bertanya untuk memenuhi rasa ingin tahu tersebut. Begitu mendapatkan jawaban akan rasa ingin tahu ini, mereka pun menyerap pengetahuan ini dengan baik dan membantu perkembangan kecerdasannya.

Meskipun terlihat lebih tenang dan tidak merepotkan, anak yang cenderung diam, tidak aktif, atau bahkan suka menyendiri dan tidak mau bermain dengan teman-teman sebayanya jusru harus mendapatkan perhatian khusus oleh orang tua karena dikhawatirkan fungsi otaknya tidak benar-benar optimal sebagaimana anak lainnya. Menurut Raviando, dengan anak yang terus aktif, otak akan terus berkembang dan bekerja. Sementara itu, anak yang justru cenderung diam akan mengalami ketidakmaksimalan dalam penyerapan informasi sehingga Ia pun bisa mengalami masalah kecerdasan atau bahkan kehidupan sosial di kemudian hari.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi