Setelah jaringan 4G dan 4.5G, peluncuran terbaru adalah jaringan 5G yang diklaim jauh lebih cepat. Namun penerapannya masih menimbulkan kekhawatiran. Selayaknya teknologi lain, ada dampak positif dan negatif jaringan 5G bagi kehidupan manusia.
Mengenal Apa Itu Jaringan 5G
Teknologi jaringan 5G sudah mulai dikembangkan sejak tahun 2018. Jaringan ini menggunakan jeda pengiriman data di bawah 10 milidetik. Hingga saat ini ada 36 negara yang telah ikut serta dalam uji coba dan pengembangan jaringan 5G.
Kecepatan jaringan 5G jauh di atas 4G atau LTE. Jika 4G membutuhkan menara tinggi untuk transmisi sinyal, maka 5G hanya membutuhkan stasiun transmisi kecil yang bisa ditempelkan di atap rumah atau tiang lampu.
Hal ini karena sinyal 5G memiliki gelombang yang pendek dan rentan terganggu oleh cuaca atau keberadaan bangunan. Di satu sisi, gelombang pendek membuat transmisi data lebih cepat. Data yang dibawa akan lebih banyak dan frekuensinya lebih tinggi.
Namun, gelombang pendek sinyal 5G juga memancarkan radiasi yang lebih tinggi dan berakibat buruk bagi makhluk hidup.
Indonesia menjadi salah satu dari negara-negara yang pernah ikut dalam uji coba 5G. Namun, Menkominfo sempat menghentikan seleksi pengguna jaringan 5G karena masih ada hal-hal teknis yang harus dicermati, terutama berkaitan dengan penerimaan negara non pajak.
Dilansir dari Kominfo, layanan komersial jaringan telekomunikasi 5G sudah resmi dimulai sejak Mei 2021 di 9 kota besar di Indonesia, termasuk Jabodetabek, Bandung, Batam, Balikpapan, Makassar, Surakarta, Denpasar, dan Medan.
Terlepas dari pro kontra tentang dampak positif dan negatif jaringan 5G, kemajuan teknologi diharapkan bisa membantu kehidupan menjadi lebih maju.
Baca Juga: 12 Dampak Negatif Internet yang Perlu Anda Waspadai
Dampak Positif Jaringan 5G
Teknologi jaringan 5G memiliki sejumlah dampak positif bagi kehidupan modern, di antaranya manfaat jaringan 5G:
1. Mempermudah berbagai layanan online
Jaringan 5G memiliki kecepatan puluhan kali lipat lebih tinggi dari 4G jaringan LTE yang kita kenal saat ini memiliki kecepatan sekitar 45 Mbps. Dengan kecepatan dan banyaknya data yang bisa diangkut 5G dalam satu detik, semua kegiatan online akan jauh lebih cepat.
2. Meningkatkan kualitas hidup
Jaringan 5G dapat diselaraskan dengan kebutuhan hidup modern. Dengan hubungan nirkabel dan sensor khusus, teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat pencemaran air atau udara, serta informasi apapun dengan cepat melalui internet. Sekaligus mencari sumbernya, sehingga lebih mudah menemukan solusinya.
Teknologi 5G juga dapat diselaraskan dengan pengaturan tata kota dan lalu lintas. Teknologi ini dapat membangun sistem lalu lintas yang dinamis, serba otomatis dan dapat mengendalikan kontrol atau pengawasan jarak jauh.
3. Mendukung gerakan hemat energi
Sudah pernah mendengar tentang ‘smart home’, di mana hampir semua peralatan elektronik dan sistem penerangannya otomatis? Dengan teknologi 5G, hal itu dapat terwujud. Lampu-lampu akan padam dengan sendirinya saat tidak terpakai. Pemanas atau pendingin ruangan juga akan bekerja otomatis.
Selama ini, konsumsi energi untuk kebutuhan perumahan memakan 42% konsumsi energi global. Dengan teknologi smart home seperti ini, konsumsi energi dapat ditekan. Uniknya, kemampuan ini bukan hanya dapat digunakan pada satu dua rumah, tetapi juga pada seluruh komplek atau bahkan seluruh kota.
4. Mempengaruhi perubahan iklim
Menurut Empa, sebuah lembaga riset yang berpusat di Dubendorf, Swiss, penggunaan jaringan 5G dapat mengurangi suhu panas bumi dan meminimalisir efek rumah kaca. Dengan pola kerja manusia yang lebih efisien, transportasi yang lebih dinamis, dan bidang-bidang lain yang lebih tertata, emisi karbon juga dapat dikurangi.
Jika penggunaan 5G dapat dijalankan secara luas, diperkirakan pada tahun 2030 emisi akan menurun hingga 85% per transmisi unit data. Kemudahan bekerja secara remote akan mengurangi perjalanan dinas dan penggunaan kendaraan bermotor. Hingga akhirnya akan mengurangi emisi karbon dan polusi udara.
Baca Juga: FoMO (Fear of Missing Out), Dampak untuk Kehidupan dan Cara Mengatasi
Dampak Negatif dan Bahaya Radiasi Sinyal 5G
Apakah 5G aman? Ini beberapa bahaya radiasi sinyal 5G yang dikhawatirkan mungkin terjadi:
1. Meningkatkan risiko terkena kanker
Radiasi RF atau radio waves yang dipancarkan oleh transmitter 5G bermuatan 24-90 GHz. Menurut World Health Organization (WHO), radiasi dengan kekuatan ini merupakan salah satu penyebab kanker.
Frekuensi tersebut juga mendekati frekuensi senjata militer AS yang berkekuatan 95 GHz. Senjata militer seperti itu dapat membuat kulit manusia panas bahkan dari jarak jauh.
2. Berisiko mengganggu metabolisme tubuh
Masalah radiasi yang mengganggu kesehatan sebenarnya bukan masalah baru. Hanya saja pancaran RF yang kuat dari radiasi 5G menyebabkan efek yang lebih banyak, salah satunya mengganggu metabolisme tubuh.
Bahaya radiasi sinyal 5G ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh, mempercepat penuaan dini, gangguan metabolisme, kerusakan otak dan sel, meningkatkan risiko insomnia, dan meningkatkan hormon stres.
3. Mengacaukan sistem komunikasi penerbangan
Dirección General de Aeronáutica Civil (DGAC), otoritas penerbangan sipil Perancis telah melarang penggunaan perangkat dengan jaringan 5G di dalam pesawat. Hal ini karena 5G dapat memblokir data dari altimeter sehingga pilot akan kesulitan mengetahui berapa ketinggian pesawat.
DGAC juga meminta pembatasan kekuatan sinyal dari pemancar 5G yang berada di dekat bandara utama Perancis karena mengganggu sinyal komunikasi antara menara pengawas dan pilot pesawat untuk mencegah bahaya jaringan 5G.
Baca Juga: Bahaya Radiasi HP bagi Kesehatan dan Cara Mengurangi Dampaknya!
Tips Aman Menggunakan Internet dengan Jaringan 5G
Jika ingin bebas sama sekali dari pengaruh sinyal 5G, tentu tidak bisa. Namun kita bisa membatasi paparan sinyal 5G terhadap tubuh. Caranya adalah:
- Memakai mode speaker atau menggunakan handsfree untuk menjauhkan kepala dari gawai. Hal ini dapat mengurangi paparan radiasi dari ponsel.
- Membatasi pemasangan transmitter 5G di pemukiman padat penduduk dengan jumlah anak-anak yang banyak.
- Membatasi waktu memakai gawai dan internet, terutama bagi anak dan balita. Untuk batita usahakan tidak ada screen time sama sekali. Sementara untuk anak dengan usia di atasnya batasi screen time 1 jam sehari.
Itulah pembahasan tentang dampak positif dan negatif jaringan 5G bagi kehidupan manusia. Dengan penggunaan yang bijaksana, penggunaan teknologi dan kemajuan internet bisa memudahkan hidup dan minim risiko.
- Kaspersky. 2021. Is 5G Technology Dangerous? – Pros and Cons of 5G Network. https://www.kaspersky.com/resource-center/threats/5g-pros-and-cons. (Diakses pada 18 November 2021).
- Springer Nature. 2021. What 5G means for our health. https://www.nature.com/articles/d42473-019-00009-7. (Diakses pada 18 November 2021).
- Tenorio, Edgar Mondragón. 2021. Advantages and disadvantages of 5G technology. https://www.bbva.ch/en/news/advantages-and-disadvantages-of-5g-technology/. (Diakses pada 18 November 2021).