Terbit: 1 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Doktersehat.com- Salah satu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi suntik. Alat kontrasepsi dengan cara ini banyak dipilih oleh ibu-ibu di Indonesia dikarenakan cara kerjanya yang efektif dan cara pemakaiannya yang praktis, selain itu harganya juga lebih murah. Sebelum suntikan diberikan, terlebih dahulu kondisi badan ibu diperiksa untuk memastikan kesehatan si ibu itu sendiri, dan memastikan kondisi ibu sedang dalam kondisi tidak hamil. Berikut adalah jenis dan cara kerja obat KB suntik:

KB Suntik, Alat Kontrasepsi Terbaik

Jenis KB Suntik

Kebanyakan alat-alat kontrasepsi yang digunakan di Indonesia adalah sebagai berikut:

  1. Suntikan / bulan: Obat KB suntik 1 bulan yang bagus contohnya cyclofem atau cyclofem suntik KB
  2. Suntikan / 3 bulan: Merek KB suntik 3 bulan yang bagus contohnya depo provera, depogeston.

Baca juga: Tak Hanya Bagi Wanita, KB Suntik Nantinya Juga Bisa Diberikan Pada Pria

Cara Kerja Suntik KB

Setelah disuntikkan ke otot pantat, kemudian obat KB suntik itu akan dilepaskan dari otot ke aliran darah. Cara kerja obat KB suntik adalah sebagai berikut:

  1. Menghalangi ovulasi (masa subur)
  2. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
  3. Menghambat sperma dan menimbulkan perubahan pada rahim
  4. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur dan sperma
  5. Mengubah kecepatan transportasi sel telur

Efek Samping Suntik KB

Penggunaan cara ini juga menimbulkan efek samping yang akan dirasakan oleh pemakainya. Efek sampingnya di antara lain adalah:

Berat badan menjadi bertambah karena pengaruh hormonal itu sendiri. Akan tetapi hormon itu juga berfungsi untuk mempermudah karbohidrat menjadi lemak. Dengan kata lain efek samping yang akan dirasakan adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya gairah seksual.

Baca juga: Alasan Mengapa Tidak Lagi Haid Setelah KB Suntik

Keuntungan Suntik KB

Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntik KB mungkin dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim.

Kontrasepsi suntik memiliki risiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak memengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan reaksi penggumpalan darah. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis atau paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan berikutnya.

Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja pasiesn harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dari 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.

Risiko Suntik KB

Berikut risiko yang ditimbulkan suntik KB:

  • Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
  • Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
  • Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
  • Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
  • Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
  • Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
  • Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.

Sebagai tambahan, Ada pilihan kontrol kelahiran secara alami. Metode ini melibatkan pelacakan siklus menstruasi wanita untuk mencoba menentukan kapan ovulasi paling mungkin terjadi, dan menghindari hubungan seksual (atau menggunakan kontrasepsi penghalang) selama waktu kondisi tersebut.

Baca juga: Bolehkan Langsung Berhubungan Seks Pasca Melakukan KB Suntik?

Ada berbagai cara untuk mendeteksi ovulasi, termasuk metode suhu tubuh basal (ovulasi menyebabkan sedikit peningkatan suhu tubuh basal) dan penggunaan alat tes ovulasi rumahan. Memeriksa dan merekam konsistensi lendir serviks adalah cara lain untuk membantu menentukan kapan ovulasi terjadi.

Namun, metode-metode ini cenderung menjadi metode yang paling tidak berhasil karena membutuhkan disiplin dalam mencatat dan melacak serta memahami hasilnya.

Nah, demikian penjelasan suntik KB terbaik yang perlu kaum wanita ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat ya, Teman Sehat!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi