Terbit: 15 September 2016 | Diperbarui: 24 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Mencium adalah salah satu ekspresi normal manusia untuk menunjukkan kasih sayang pada orang lain, dari itu orang terkasih atau bahkan anggota keluarga. Jika kita melihat film-film dari budaya barat, maka kita akan terbiasa melihat pasangan kekasih yang mencium bibir pasangannnya. Tak hanya itu, antara orang tua dan anak juga akan terbiasa mencium bibir sebagai tanda kasih sayang diantara anggota keluarga, bahkan, banyak orang tua yang masih mencium bibir anaknya meskipun anaknya sudah beranjak dewasa tanpa rasa canggung. Padahal, menurut pakar kesehatan, ada baiknya anak tidak mencium bibir anaknya kaerna bisa menimbulkan beberapa hal yang kurang baik. Apa sajakah hal-hal yang kurang baik tersebut?

Ada Baiknya Orang Tua Tidak Mencium Bibir Anak

Pakar psikologi anak dr. Charlotte Reznick menyebutkan jika pada usia berapapun, mencium bibir anak ternyata sangat tidak disarankan. Menurut beliau, dengan mencium bibir anak, orang tua justru menstimulasi anak agar lebih mengembangkan kesadaran seksual dengan lebih cepat. Tahukah anda jika bibir memiliki rangsangan dan sensasi sentuhan kasih sayang yang berbeda karena memang pada bibir memiliki ujung saraf yang jauh lebih banyak sehingga akan lebih sensitif dengan adanya rangsangan. Padahal, pada bibir inilah rangsangan seksual akan jauh lebih terasa sehingga dikhawatirkan anak akan mengalami peningkatan gairan seksual dengan cepat jika sering distimulasi oleh orang tua melalui ciuman bibir. Tak hanya itu, ada pula kemungkinan semakin banyaknya hormon serotonin dan oksitosin jika orang tua kerap mencium bibir anak.

Pakar kesehatan anak lainnya, Emma Kenny juga menyebutkan kekhawatiran yang sama. Menurut beliau, ada baiknya orang tua mengekspresikan kasih sayangnya dengan cara yang lain, yakni memberikan pelukan, atau mencium dahi dan pipi sang anak yang justru bisa menimbulkan rasa kasih sayang dan ikatan kekeluargaan yang jauh lebih kuat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi