Terbit: 15 September 2020 | Diperbarui: 16 October 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Abses ginjal adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi. Simak informasi lengkap mengenai penyakit ini mulai dari gejala, penyebab, hingga pengobatan dan pencegahannya.

Abses Ginjal: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Apa Itu Abses Ginjal?

Abses ginjal adalah kondisi ketika pada ginjal terdapat kumpulan bercak berisi nanah. Penyakit ini terjadi akibat adanya infeksi bakteri. Infeksi tersebut bisa menyerang jaringan ginjal periferal maupun jaringan lunak yang ada di sekitar organ tersebut. Penyakit ini masuk dalam kategori penyakit langka. Umumnya, penyakit dialami oleh mereka yang mengalami trauma berkaitan dengan penyakit batu ginjal. Selain itu, penderita diabetes juga rentan untuk mengalami kondisi ini.

Jenis Abses Ginjal

Kemunculan bercak-bercak nanah pada ginjal lantas membagi penyakit ini ke dalam 2 (dua) jenis, yaitu:

  • Abses makroskopik, adalah abses yang terdapat pada jaringan ginjal. Jenis yang satu ini apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi berupa gagal ginjal.
  • Abses mikroskopik, adalah abses yang juga biasanya disertai oleh pielonefritis. Pielonefritis sendiri merupakan jenis infeksi saluran kemih (ISK) yang pada perkembangannya turut menyerang salah satu atau kedua ginjal.

Ciri dan Gejala Abses Ginjal

Gejala abses ginjal sayangnya tidak spesifik. Hal tersebut lantas membuat deteksi dan penanganan penyakit ini kerap terlambat. Alhasil, penyakit sudah telanjur sampai di tahap yang parah atau bahkan sampai menimbulkan komplikasi yang cukup serius. Ciri dan gejala dari penyakit ginjal yang satu ini adalah sebagai berikut:

  • Demam
  • Meriang
  • Berat badan menurun
  • Tubuh terasa tidak nyaman
  • Sakit perut

Selain itu, penderita abses kemungkinan akan merasakan nyeri saat buang air kecil, pun urine yang dikeluarkan berwarna keruh atau bahkan disertai dengan darah.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Anda diharuskan untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala di atas. Penyakit ini tidak memiliki gejala khas, sehingga gejala-gejala yang Anda alami tersebut bisa juga menjadi pertanda dari masalah kesehatan lainnya. Itu sebabnya, pemeriksaan medis menjadi penting guna memastikan kondisi sekaligus membantu dokter dalam menentukan metode pengobatan yang akan diterapkan. Pemeriksaan medis sedini mungkin juga bertujuan agar penyakit bisa terdeteksi lebih awal sehingga memperbesar peluang kesembuhan.

Penyebab Abses Ginjal

Penyebab abses ginjal adalah infeksi bakteri. Infeksi ini pada awalnya menyerang saluran kemih. Kemudian, bakteri penyebab infeksi tersebut akan berpindah menuju ginjal. Manakala infeksi sudah sampai menyerang jaringan yang ada di sekitar ginjal—termasuk jaringan periferal ginjal—muncullah sekumpulan nanah yang lantas disebut sebagai abses. Ada sejumlah kondisi yang ditengarai menjadi penyebab dari masalah ginjal yang satu ini, yaitu:

  • Peradangan ginjal
  • Penyakit batu ginjal
  • Naiknya urine dari kandung kemih ke ginjal (refluks vesicoureteral)

Selain itu, munculnya abses ini juga bisa dipicu oleh infeksi yang terjadi di bagian tubuh lainnya. Adanya abses kulit dan penyalahgunaan obat suntik menjadi penyebab masalah tersebut, meskipun jarang terjadi.

Faktor Risiko Abses Ginjal

Seperti yang sudah dijelaskan, kondisi ini utamanya disebabkan oleh infeksi yang terjadi di saluran kemih. Kendati demikian, bukan berarti semua penderita ISK sudah pasti akan mengalami abses tersebut di kemudian hari. Seseorang yang menderita ISK kemungkinan baru berpotensi mengalami abses apabila di saat yang bersamaan, ia memiliki salah satu dari faktor risiko di bawah ini:

  • Menderita penyakit batu ginjal
  • Menderita penyakit diabetes mellitus
  • Sedang hamil
  • Memiliki kandung kemih neurogenik

Diagnosis Abses Ginjal

Diagnosis dilakukan melalui sejumlah tahapan pemeriksaan. Tahapan pemeriksaan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Anamnesis
  • Pemeriksaan laboratorium
  • Pemeriksaan penunjang

1. Anamnesis

Pada tahap ini, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien terkait dengan keluhan yang dialami. Pertanyaan yang diajukan antara lain:

  • Gejala apa saja yang dirasakan?
  • Sudah berapa lama gejala muncul?
  • Apakah pernah mengalami kondisi yang sama sebelumnya?
  • Apakah sedang menderita penyakit

Berikan informasi sejelas mungkin pada dokter saat sesi anamnesis ini berlangsung. Informasi yang jelas membantu dokter dalam mengidentifikasi kondisi medis yang sedang Anda alami.

2. Tes Darah dan Urine

Apabila dokter menemukan adanya indikasi infeksi, pemeriksaan darah dan urine diperlukan. Pasalnya, bakteri tumbuh dan berkembang di dalam kedua cairan tubuh tersebut. Dalam pelaksanaannya, dokter akan mengambil sampel darah dan urine pasien. Kemudian, sampel tersebut dibawa ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut.

3. Pemeriksaan Penunjang

Guna memperkuat hasil diagnosis, dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan meliputi:

  • Sinar X-Ray, biasanya bertujuan untuk mengetahui seberapa parah dan seberapa lama infeksi yang terjadi.
  • USG dan CT scan, bertujuan untuk melihat lebih jelas keberadaan abses pada ginjal pasien.

Pengobatan Abses Ginjal

Abses ginjal diobati dengan antibiotik yang diberikan melalui pembuluh darah (IV). Selain itu, dokter juga akan mengeluarkan nanah dari abses. Caranya adalah dengan pembedahan atau dengan memasang selang (kateter) melalui jarum di kulit di atas ginjal (drainase perkutan). Drainase perkutan adalah teknik terbaru dan merupakan metode yang lebih sering digunakan.

Komplikasi Abses Ginjal

Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa saja menimbulkan komplikasi. Komplikasi yang dimaksud yakni:

  • Infeksi kulit di sekitar abses
  • Infeksi peritoneum (peritonitis)
  • Infeksi rongga dada

Pencegahan Abses Ginjal

Cara mencegah munculnya abses adalah dengan menghindari penyakit-penyakit yang menjadi pemicunya, seperti infeksi saluran kemih dan batu ginjal. Beberapa hal yang perlu Anda terapkan adalah sebagai berikut:

  • Hindari menunda-nunda buang air kecil.
  • Menjaga kebersihan organ intim.
  • Buang air kecil setiap selesai berhubungan badan.
  • Mencukupi asupan cairan setiap hari.
  • Menghindari penggunaan pembersih organ intim yang dapat menimbulkan iritasi.

  1. Anonim. Kidney (Renal) Abscess. https://www.urologyhealth.org/urologic-conditions/kidney-(renal)-abscess (diakses pada 15 September 2020)
  2. Anonim. Kidney Infection. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/kidney-infection/symptoms-causes/syc-20353387 (diakses pada 15 September 2020)
  3. Meyrier, A. Renal and perinephric abscess. https://www.uptodate.com/contents/renal-and-perinephric-abscess (diakses pada 15 September 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi