Terbit: 26 June 2025
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Banyak orang masih percaya bahwa merokok bisa meredakan stres, padahal itu hanya salah satu dari sekian banyak mitos yang menyesatkan. Simak selengkapnya deretan mitos tentang rokok lainnya yang perlu kamu ketahui dan waspadai.

8 Mitos tentang Rokok yang Masih Banyak Dipercaya

Mitos Rokok yang Masih Banyak Orang Percayai

Ada banyak mitos terkait merokok yang beredar di masyarakat, tetapi penting untuk diketahui bahwa semua anggapan itu keliru. Berikut ini mitos rokok yang perlu Anda ketahui, antara lain:

1. Merokok Sesekali Tidak Membahayakan

Orang yang merokok hanya beberapa hari dalam seminggu dianggap akan terhindar dari risiko bahaya merokok. Namun, hal tersebut sebaiknya jangan dipercaya karena hanya mitos.

Merokok ringan dalam beberapa hari saja tetap dapat menimbulkan dampak yang buruk. Diketahui bahwa setiap batang rokok yang Anda hisap akan merusak tubuh Anda. 

Tidak ada tingkat paparan asap tembakau yang aman. Bahkan jumlah yang relatif kecil pun merusak pembuluh darah dan membuat darah Anda lebih mungkin menggumpal. Kerusakan itulah yang menyebabkan serangan jantung, stroke, dan bahkan kematian mendadak.

2. ‘Lihht’ Cigarettes (Rokok Ringan) Lebih Aman

Rokok yang dibuat dengan filter, kertas, atau campuran tembakau yang berbeda dulunya diberi label sebagai ‘light’ cigarettes atau rokok ringan, sangat ringan, atau ringan. Dengan begitu, beberapa orang membelinya karena mengira rokok itu lebih aman.

Namun, anggapan tersebut tidaklah benar dan hanya sebuah mitos. Orang yang mengisap rokok ringan tetap bisa mendapatkan tar yang sama banyaknya dengan rokok biasa.

Penelitian telah menunjukkan bahwa rokok ringan tidak lebih sehat dan dalam banyak hal produk tersebut diproduksi dan dipasarkan dengan cara yang menyesatkan.

3. Rokok Elektrik Pilihan yang Sehat

Rokok elektrik merupakan alternatif rokok tembakau yang dianggap tidak berbahaya bagi kesehatan. Namun, hal ini hanyalah mitos yang tidak perlu Anda percaya.

Penelitian telah menemukan bahwa aerosol dalam rokok elektrik mengandung bahan kimia yang merusak, termasuk nikotin, partikel sangat halus yang dapat terhirup ke paru-paru, perasa yang terkait dengan penyakit paru-paru, dan logam berat.

4. Terlambat bagi Pecandu untuk Berhenti Merokok

Berhenti merokok dianggap sudah terlambat bagi mereka yang sudah kecanduan merokok. Nyatanya ini anggapan yang tidak tepat. Meskipun telah merokok selama hidup Anda, berhenti merokok tetaplah penting untuk kesehatan.

Jika Anda berhenti merokok di usia berapa pun, kesehatan dan kualitas hidup Anda akan meningkat. Dengan berhenti merokok, denyut jantung dan tekanan darah akan segera turun, dan paru-paru akan mulai bekerja lebih baik.

Setelah satu tahun terbebas dari rokok, risiko terkena penyakit jantung berangsur turun menjadi sekitar setengah dari seorang perokok. Setelah 5 hingga 15 tahun, risiko terkena stroke akan sama dengan seorang yang bukan perokok.

5. Merokok Membantu Meredakan Stres

Sebagian besar efek menenangkan dari merokok disebabkan oleh berkurangnya gejala (seperti mudah tersinggung, cemas, dan gelisah) yang disebabkan oleh penghentian nikotin. 

Sebagian relaksasi dari merokok juga bisa Anda peroleh dari istirahat sejenak dan beberapa kali menarik napas dalam-dalam, bukan dari rokok itu sendiri.

Faktanya, merokok hanya akan menyebabkan peningkatan stres karena seringnya periode penghentian di antara waktu merokok. Lebih jauh lagi, nikotin adalah stimulan dan melepaskan hormon stres seperti adrenalin. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa mantan perokok melaporkan merasaakan stres berkurang dibandingkan saat mereka merokok.

6. Hipnoterapi atau Akupuntur Merupakan Cara Berhenti Merokok yang Efektif

Tidak ada bukti kuat bahwa hipnoterapi atau akupuntur efektif dalam membantu seseorang berhenti untuk merokok.

Terapi tersebut umumnya tidak berbahaya dan beberapa orang akan berhasil berhenti merokok karena efek plasebo. Namun, akan lebih masuk akal untuk melakukan perawatan lain yang terbukti efektif. 

Semakin lama Anda menunda berhenti merokok dengan cara yang belum terbukti, semakin banyak kerusakan yang terjadi pada Anda.

7. Nikotin Bahan Beracun Utama Dalam Rokok

Nikotin adalah zat adiktif yang terkandung dalam rokok, tetapi zat lainlah yang paling berbahaya bagi tubuh perokok.

Nikotin dalam dosis yang terdapat dalam rokok tidak menyebabkan serangan jantung, kanker, atau kerusakan paru-paru. Kandungna yang berbahaya adalah 7.000 racun dan bahan kimia lain dalam tembakau, terutama tar dan karbon monoksida. Terdapat 70 zat penyebab kanker yang diketahui dalam asap tembakau.

8. Merokok Hanya Memengaruhi Paru-Paru

Tidak hanya paru-paru, merokok merupakan faktor risiko bagi sedikitnya 17 jenis kanker, termasuk kanker kandung kemih, kanker payudara, dan kanker pankreas. Merokok juga diperkirakan membunuh hampir 6 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya. 

Asap rokok adalah campuran berbagai bahan kimia, sedikitnya 70 di antaranya adalah karsinogen. Menghirup asap rokok akan mengirimkan senyawa karsinogenik tembakau ke dalam mulut atau hidung dan ke tenggorokan, kemudian merusak jaringan dan sel hingga ke paru-paru. 

Asap rokok dapat merusak lapisan paru-paru dan silia, yang merupakan rambut-rambut halus yang menjaga paru-paru tetap bersih dengan menyapu keluar lendir dan partikel-partikel kotoran halus.

Jadi, jangan mudah percaya mitos seputar rokok tanpa dasar medis. Jika kamu atau orang terdekat sedang berusaha berhenti merokok, ada cara yang jauh lebih efektif dan terpercaya.

Konsultasikan langsung secara gratis dengan dokter di Farmaku.com atau melalui aplikasi Farmaku. Dapatkan panduan berhenti merokok yang sesuai dengan kondisi tubuhmu, tanpa harus keluar rumah.

 

  1. Icon Health Screening. Seven smoking myths explained. https://iconhealthscreening.sg/en/seven-smoking-myths-explained/ (Diakses pada 23 Juni 2025)
  2. NSW. 10 common myths about smoking and quitting. https://www.health.nsw.gov.au/tobacco/Pages/myths-about-smoking-and-quitting.aspx (Diakses pada 23 Juni 2025)
  3. WebMD. The Truth About Smoking. https://www.webmd.com/smoking-cessation/features/10-persistent-myths-about-smoking (Diakses pada 23 Juni 2025)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi