DokterSehat.Com – Jangan panik jika Anda merasa ukuran testis tak sama. Memang, sebenarnya ukuran testis di sebelah kiri dan kanan tidaklah sama. Selain itu, testis sebelah kanan cenderung lebih tinggi ketimbang sebalah kanan.
Perbedaan ukuran testis sebenarnya tidak masalah dan tidak memberikan dampak negatif pada tubuh. Namun, kalau testis yang berbeda ukurannya ini mengalami gangguan seperti saat dipegang atau ngilu saat ejakulasi, Anda harus mewaspadainya.
Oh ya, testis yang membesar sebelah biasanya terjadi karena beberapa hal di bawah ini:
1. Epididimitis
Epididimitis terjadi karena adanya pembengkakan pada saluran di belakang testis. Pembengkakan ini dipicu oleh penyakit menular seksual seperti klamidia yang berbahaya.
Salah satu gejala yang muncul dari kondisi ini adalah ukuran testis yang berbeda. Selanjutnya, penis juga mengeluarkan cairan tertentu yang bukan merupakan pelumas atau mani.
2. Orchitis
Gangguan ini biasanya muncul pada pria yang mengalami penyakit gondok. Virus yang menyebar pada tubuh menyebabkan infeksi dan inflamasi pada testis. Ukuran testis yang terkena penyakit ini biasanya lebih besar dari yang lain.
3. Epididymal cyst
Saluran di belakang testis bisa terkena kista yang berisi air. Kondisi ini menyebabkan testis yang terkena kista ukurannya lebih besar dari testis sebelah yang masih sehat.
Oh ya, gangguan ini tidak menyebabkan rasa sakit. Selain itu, tidak ada dampak besar pada tubuh khususnya yang menyangkut fungsi seksual dan reproduksi.
4. Hydrocele
Berbeda dengan kista, kondisi ini membutuhkan perawatan khusus meski sama-sama mengisi saluran testis dengan air. Hydrocele menyebabkan ukuran testis membesar dan menurunkan jumlah sperma yang keluar.
5. Kanker testis
Kanker testis biasanya terjadi pada pria yang masih muda hingga mendekati usia 40-50-an tahun. Kanker ini menyebabkan perbedaan ukuran testis dan mengganggu produksi sperma.
Setelah membahas penyebab testis besar sebelah di atas, coba cek testis yang Anda miliki. Apakah besar sebelah dan menimbulkan rasa sakit atau tidak?
Sumber: https://www.medicalnewstoday.com/articles/321234.php/