DokterSehat.Com – Hipertensi atau tekanan darah yang tinggi bisa terjadi pada pria atau wanita. Namun, pada wanita, hipertensi memiliki beberapa karakteristik khusus. Wanita harus memerhatikan kesehatan tubuhnya, sering olahraga, dan beberapa hal di bawah ini agar penyakit yang bisa menyebabkan kematian ini bisa diatasi.
1. Risiko gender pada wanita
Untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, wanita akan mengikuti KB. Nah, salah satu KB yang kerap dipilih oleh wanita adalah pil.
Pada beberapa wanita, pil KB tidak akan memberikan efek apa-apa pada tubuh kecuali penambahan berat badan. Namun, beberapa wanita kerap alami peningkatan tekanan darah setelah mengonsumsi pil sehingga risiko terkena hipertensi selalu terbuka lebar.
2. Kadar lemak wanita lebih tinggi
Secara fisik, tubuh pria dan wanita memiliki banyak perbedaan. Salah satu perbedaan yang terlihat paling nyata adalah kadar lemak dalam tubuh. Wanita lebih banyak menyimpan lemak pada area perut, bokong, paha, dan lengan.
Kadar lemak yang tinggi pada wanita akan meningkatkan risiko tekanan darah. Lemak dalam tubuh akan menyumbat pembuluh darah sehingga jantung akan berdetak dengan lebih kencang dari sebelumnya.
3. Risiko hamil pada wanita hipertensi
Semua wanita subur bisa mendapatkan kehamilan dengan mudah kalau pasangannya juga memiliki sperma yang berkualitas. Namun, pada wanita yang memiliki riwayat hipertensi, hamil bisa membahayakan dirinya dan bayi. Saat hamil, jantung akan terpicu mengalami peningkatan tekanan karena wanita juga menyuplai darah untuk bayi.
4. Hamil memicu hipertensi pada wanita normal
Hamil memang berbahaya pada wanita yang memiliki riwayat hipertensi. Namun, wanita yang tekanan darahnya normal pun bisa mengalami kondisi ini selama hamil. Setidaknya 8 persen wanita mengalami kenaikan tekanan darah saat hamil dan setelahnya.
Nah, mengingat risiko hipertensi pada wanita cukup besar, mari jaga kesehatan tubuh sejak dini dengan rajin olahraga, diet sehat, dan tidak mengonsumsi alkohol.