Terbit: 14 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Susu tinggi protein atau whey protein baik untuk memenuhi kebutuhan protein tubuh. Pada pria, susu ini bisa mempercepat perbaikan otot dan merangsang pertumbuhannya menjadi lebih cepat.

4 Dampak Negatif Susu Whey Bila Dikonsumsi Berlebihan

Efek susu whey pada wanita hampir sama dengan pria. Namun, ada efek negatif yang harus diwaspadai sehingga wanita harus menyesuaikannya.

1. Kenaikan berat badan

Sebelum mengonsumsi susu whey, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Kebutuhan kalori harian wanita berbeda dengan pria. Dampaknya, konsumsi susu protein yang berlebih bisa menyebabkan adanya kelebihan atau surplus kalori.

Konsumsi whey berlebih bisa menyebabkan tubuh wanita mengalami penambahan berat badan hingga 1 kg setiap bulannya. Nah, untuk menyiasati kelebihan kalori tersembunyi, wanita disarankan untuk mencatat kalori hariannya.

2. Risiko dehidrasi

Susu whey membutuhkan banyak air untuk metabolismenya. Wanita yang mengonsumsi susu ini akan mengalami dehidrasi kalau tidak minum cukup air. Untuk itu, dalam satu hari disarankan untuk minum 8-10 gelas air agar tubuh lebih segar dan tidak menyebabkan wanita jadi lelah.

3. Masalah kesehatan tulang

Sekitar 80 persen kasus osteoporosis di Amerika dialami oleh wanita. Risiko wanita mengalami pengeroposan tulang bisa meningkat saat mereka mengonsumsi susu whey. Produk ini menyebabkan kalsium di dalam tulang berkurang dan masuk ke dalam urine.

Untuk mengatasi permasalahan ini, wanita disarankan untuk menggunakan suplemen kalsium sebanyak 1.000-1.300 mg per hari.

4. Mudah lapar

Whey protein mengandung cukup banyak kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, kandungan serat yang rendah dan bentuknya yang cair menyebabkan wanita jadi mudah lapar. Jadi, meski kebutuhan kalorinya sudah terpenuhi, wanita masih merasa butuh makan.

Nah, inilah empat dampak negatif dari susu whey. Nah, kira-kira mana yang sering Anda dapatkan ketika mengonsumsinya?


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi