DokterSehat.Com- Setiap orang tua tentunya ingin agar anaknya tumbuh kuat baik secara fisik maupun mental. Anak dengan mental yang kuat akan lebih tangguh untuk menghadapi kegagalan dan beberapa permasalahan lain ketika dewasa.
Untuk melatih anak agar memiliki mental yang kuat ternyata bisa dimulai sejak usia balita. Dilansir dari verywellfamily, beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membentuk karakter anak yang tangguh antara lain:
1. Ajarkan anak memiliki keterampilan spesifik
Keterampilan yang dimaksud bukan hanya keterampilan dalam seni atau olahraga, namun keterampilan mengembangkan kemampuan diri yang sudah ada. Misalnya kemampuan memecahkan masalah, menahan emosi dan disiplin.
Ajarkan anak tentang konsekuensi agar anak memiliki tanggung jawab. Kemampuan ini akan membantu anak untuk menghadapi masalah di kemudian hari. Permainan yang bisa Anda lakukan antara lain dengan memecahkan masalah-masalah sederhana, permainan detektif, atau sesederhana meminta anak untuk merapikan mainannya.
2. Biarkan anak melakukan kesalahan
Namanya anak-anak, tentu wajar jika melakukan kesalahan. Ajari anak bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar sehingga ia tidak malu saat melakukan kesalahan. Berikan pemahaman bahwa setiap kesalahan akan ada risikonya, dan wajar jika ia mendapat hukuman jika terus mengulang kesalahan yang sama.
3. Bantu anak menghadapi ketakutannya
Kadang anak tidak mau tidur di kamarnya sendiri karena takut akan gelap. Tetapi jika ketakutan anak terus dibiarkan, maka bisa jadi hal ini akan terbawa ketika dewasa.
Secara perlahan, ajari anak untuk menghadapi ketakutannya. Semangati anak agar ia merasa lebih mudah menghadapinya, hargai semua usahanya dan beri pujian atau hadiah ketika ia mampu mengatasinya. Dengan begini anak dapat belajar bahwa keluar dari comfort zone dapat membuatnya semakin tangguh.
4. Kenali emosinya
Terkadang kita tidak ingin anak tumbuh menjadi anak yang cengeng sehingga melarangnya menangis atau bersedih. Namun ternyata hal ini justru tidak baik bagi perkembangan psikologisnya.
Anak akan merasa menangis adalah hal yang negatif, padahal menangis merupakan ekspresi yang alami pada manusia. Anak perlu merasakan kesedihan dan kekecewaan, asalkan tidak berlebihan.
Biarkan anak menangis karena kehilangan barang kesayangannya atau ketika mainan barunya rusak, namun ajarkan bahwa ia tidak perlu menangis terlalu lama untuk itu.
Melatih anak untuk memiliki mental yang tangguh membutuhan kesabaran dan ketekunan. Anda juga perlu mengesampingkan ego supaya anak bisa belajar mengenal emosi dan kekuatan mentalnya sendiri.