Terbit: 24 October 2018
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Merawat bayi baru lahir bukanlah hal yang mudah, apalagi jika Anda baru pertama kali menjadi seorang ibu. Pertanyaan pun bermunculan di kepala sang ibu. Misalnya berapa kali bayi harus dimandikan dalam sehari? Kenapa bokong bayi sering terlihat berwarna merah? Apakah kita perlu membersihkan lidah bayi? Dan lain-lain. Nah, jika Anda mengalami hal serupa, maka tips di cara merawat bayi bawah ini sangat penting untuk Anda simak.

15 Cara Merawat Bayi Baru Lahir

Merawat Bayi yang Baru Lahir

Merawat bayi baru lahir merupakan pekerjaan penuh dengan ketelitian. Bayi baru lahir harus mendapatkan perlakukan yang ekstra dari ibu agar ia bisa tumbuh sehat dan cerdas. Jadi, perlakuan istimewa apakah yang bisa Anda lakukan pada bayi baru lahir? Simak tips berikut ini:

1. Berikan ASI untuk makanan utama bayi baru lahir

Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi baru lahir, karena ASI mengandung colostrum dan zat-zat penting lainnya yang bagus untuk imunitas dan tumbuh kembang bayi.

2. Menjaga kebersihan badan, pakaian, dan tempat tidur bayi

Menjaga kebersihan badan bisa dilakukan dengan cara memandikan atau menyeka bayi baru lahir dua kali sehari. Gunakan produk-produk khusus bayi yang aman, mulai dari sabun mandi, shampo, bedak, dan tisu basah. Untuk pakaian, pastikan dicuci terlebih dahulu sebelum dipakai. Cuci pakaian bayi dengan deterjen cair khusus bayi karena tidak menyisakan residu di pakaian yang menjadi penyebab iritasi kulit dan hindari penggunaan softener. Pastikan kamar tidurnya bersih dan sirkulasi udaranya berfungsi sempurna.

3. Merawat tali pusat bayi baru lahir

Tali pusat bayi akan terlepas dengan sendirinya dalam waktu 4 hari, namun pada kondisi tertentu lepasnya tali pusat bisa lebih lama, yakni 1 bulan. Perawatan bayi memang harus hati-hati, terutama merawat tali pusat. Maka tak heran ini merupakan hal yang sangat sulit untuk ibu baru. Intinya, tali pusat harus dijaga kebersihannya agar bayi terhindar dari risiko infeksi. Berikut ini cara merawat tali pusat bayi:

  • Pastikan tali pusat dan area sekitarnya selalu kering dan higienis, agar terhindar dari infeksi dan jamur.
  • Hindarkan tali pusat dari kotoran bayi maupun air kencingnya.
  • Berikan perhatian khusus untuk tali pusat dengan cara mensterilkan tali pusat dengan kasa yang dibasahi alkohol 70% dari pangkal ke bagian ujungnya, kemudian bungkus dengan kasa yang dibasahi alkohol dengan rapi. Lakukan ini hingga tali pusat sudah kering dan lepas dengan sendirinya.

4. Kosmetika bayi

Tak hanya dewasa, perawatan bayi baru lahir juga memerlukan kosmetika. Kosmetika bayi banyak macamnya, ada baby bath, baby shampoo, baby oilbaby lotion, baby powder, baby creambaby cologne dan hair lotion. Sebenarnya tidak semuanya dibutuhkan oleh bayi, jadi bijaksanalah dalam memilih. Apa pun mereknya, gunakan produk yang sudah teruji secara klinis atau Clinical Proven Mild (CMP). Jika bayi yang baru lahir bereaksi negatif saat dipakaikan kosmetika tertentu, misalnya timbul bercak-bercak merah di kulit, maka kemungkinan bayi alergi pada kandungan kosmetika tersebut. Hentikan pemakaian.

Beralihlah pada kosmetika bayi yang bebas bahan kimia (green product).Hindari juga menggunakan produk pengharum atau pelembut pakaian. Bahan kimia di dalamnya terlalu “kuat” dan bisa mengiritasi kulit bayi yang baru lahir.

5. Jaga kehangatan tubuh bayi

Cara merawat bayi baru lahir berikutnya. Bayi harus dalam kondisi hangat, karena ia masih berada dalam masa penyesuaian setelah beberapa bulan berada dalam kandungan ibu yang hangat. Untuk menjaga kehangatan tubuhnya, Anda bisa memakaikan bedong bayi, sarung tangan dan kaki, serta topi. Ada pendapat untuk menghangatkan bayi, maka bisa dipakaikan gurita? Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena penggunakan gurita justru membuatnya susah bernapas. Namun, jika ibu berniat menggunakan pada bayi baru lahir, usahakan untuk tidak mengikatnya terlalu kencang.

6. Perhatikan kuku bayi baru lahir

Kuku bayi baru lahir memang masih lembut dan tipis, sehingga membuat orang tua tidak tega untuk memotongnya. Demi menjaga kesehatan bayi, perawatan bayi harus diperhatikan. Sebaiknya Anda memotong kuku bayi dengan alat pemotong khusus untuk bayi baru lahir. Terkadang bayi suka memasukkan tangan ke dalam mulut. Bayi yang berkuku panjang juga bisa melukai kulitnya yang lembut.

7. Perhatikan pakaian dan popok bayi

Yang tak kalah penting saat merawat bayi, segera ganti pakaian apabila kotor atau lembap, begitupun dengan popoknya. Segera bersihkan daerah bokong dan kemaluan bayi setelah BAB atau BAK.

8. Siasati hal yang dibenci bayi

Kebanyakan bayi tidak suka acara lepas-pakai baju, mandi, keramas, diberi obat tetes mata dan tetes hidung. Bisa-bisa dia mengamuk! Solusinya, lakukan kegiatan ini dengan cepat, namun tetap hati-hati. Alihkan perhatian bayi dengan mengajaknya bercakap-cakap, memberi pelukan dan ciuman.

9. Ritual tidur

Total waktu tidur bayi baru lahir adalah 16 jam sehari, dengan tidur malam yang gelisah, diselingi beberapa kali bangun. Setelah usia 5 minggu, barulah bayi memiliki pola tidur tetap, yaitu tidur lebih awal di malam hari dan terbangun 2-3 kali di tengah malam. Ritual tidur bisa membantu bayi tidur lebih cepat dan berkualitas.

Tahapannya, mandikan bayi dengan air hangat yang sudah ditetesi baby bath, pijat bayi dengan baby oil atau lotion, setelah itu ciptakan suasana tenang di kamar tidurnya. Anda bisa membacakan dongeng, menyanyikan lagu Nina Bobok atau membubuhi bayi dengan baby powder. Gunakan produk bayi yang harumnya menenangkan, namun aman dan teruji secara klinis atau Clinically Proven Mild (CMP).

10. Mainan bayi

Fungsi mainan tidak hanya menghibur tetapi juga mengenalkan bayi pada berbagai bentuk dan melatih otot matanya agar lebih terfokus. Untuk itu, pilihlah mainan dengan warna-warna cerah. Mainan bergerak dan berbunyi (musical mobile) yang digantung di tempat tidur akan merangsang indra penglihatan dan pendengaran bayi.

Beruang Teddy yang lembut menyenangkan bayi saat ia merabanya. Rattle, mainan genggam yang berbunyi jika digoyang, juga menghibur dan melatih indra bayi. Tetapi tidak selalu harus mainan mahal, lho! Bayi juga sangat terhibur melihat pantulan dirinya di cermin, bayangan di tembok dan tetes hujan. Dan, tentu saja tidak ada yang lebih menggembirakan bayi dibanding saat ia bermain dengan ayah dan ibunya.

11. Kenali penyakit bayi baru lahir

Kolik, ruam popok, hidung mampet, infeksi mata, lidah berjamur dan demam pasca-imunisasi adalah beberapa penyakit langganan bayi baru lahir. Saat mengalaminya, bayi akan rewel dengan tangis yang tidak biasa. Segera cari tahu dan atasi. Jika bayi yang baru lahir mengalami ruam popok, segera bersihkan, dan biarkan dia tanpa popok –  diangin-anginkan – sementara waktu.

Hidung mampet, infeksi mata, demam pasca imunisasi dan lidah berjamur dapat diantisipasi dengan resep obat dari dokter. Sedangkan kolik yang umumnya tidak dapat disembuhkan, bisa diatasi dengan membuat bayi nyaman; diayun-ayun, disusui, atau diusap-usap perutnya.

12. Orang-orang di sekitar bayi

Bayi memang menggemaskan, tetapi, perlakukanlah dia sewajarnya. Jika terlalu banyak orang yang menggendong dan mengajak bercanda, jika sebentar-sebentar pakaiannya diganti, sebentara-sebentar diberi makan, atau jika ayah dan bunda bereaksi berlebihan terhadap tangisannya, bayi bisa stres juga.

Selain itu, perasaan bayi yang halus membuatnya dapat “menangkap” suasana hati ibu sebagai orang terdekatnya. Ketika mood ibu jelek akibat kelelahan misalnya, bayi bisa tahu dan dia pun ikut-ikutan rewel. Jadi, jagalah suasana hati Anda di dekat bayi. Kalau perlu istirahat, serahkan bayi pada pengasuh lainnya di rumah.

13. Lingkungan yang nyaman

Penting menciptakan lingkungan yang nyaman bagi bayi. Usahakan lingkungan bayi tidak terlalu ramai atau berisik, terlalu dingin (kurang dari 20 derajat Celcius) atau terlalu panas (lebih dari 31 derajat Celcius). Bayi juga bisa rewel karena silau, karena itu pastikan cahaya lampu atau sinar matahari tidak jatuh tepat ke matanya.

Lingkungan yang nyaman juga berarti bebas dari gigitan nyamuk dan serangga. Anda bisa melakukan fogging di rumah beberapa hari sebelum bayi hadir. Tidak dianjurkan  menggunakan obat pembasmi serangga di kamar bayi karena racunnya bisa menempel di barang-barang bayi. Sementar gunakan saja kain kelambu untuk bayi.

14 Sesekali bawa bayi keluar rumah

Jika Anda mulai epresi dengan bayi baru lahir yang rewel, coba bawa bayi keluar rumah untuk berjalan-jalan, seperti berjemur dipagi hari di halaman. Jika Anda bisa, biarkan orang yang Anda percayai mengambil alih untuk sementara waktu.

15. Ketahuilah kapan harus mencari bantuan tambahan

Menjadi orang tua merupakan tantangan, bahkan pada hari yang baik. Jika Anda depresi atau mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan bayi baru lahir, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan atau penyedia kesehatan mental.

Itulah tips cara merawat bayi yang baru lahir, semoga bermanfaat, Teman Sehat!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi