Terbit: 6 June 2022
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Pola asuh permisif atau permissive parenting adalah pola asuh yang cenderung memberikan kebebasan kepada anak. Lantas, apakah gaya parenting ini baik untuk tumbuh kembang anak? Apa saja dampak bagi si Kecil? Simak di sini.

Pola Asuh Permisif, Apa Efeknya bagi Anak?

Ciri-ciri Pola Asuh Permisif

Pola permisif merupakan kebalikan dari helicopter parenting. Pada pola asuh helikopter, orang tua terkesan selalu ingin terlibat dalam urusan anak. Kondisi tersebut beralasan karena orang tua menganggap sikap itu dapat ‘melindungi’ anak dari berbagai ancaman negatif dari luar.

Di sisi lain, permissive parenting adalah pola asuh yang memberikan kesan orang tua terlalu memanjakan anak. Orang tua jarang mendisiplinkan anak dan tidak memberikan banyak aturan.

Pada pola asuh ini, orang tua akan lebih memberikan kebebasan kepada anak dan cenderung sangat penyayang sehingga lebih terlihat sebagai teman ketimbang orang tua.

Secara umum, berikut ini merupakan ciri-ciri pola asuh permisif:

  • Mencintai anak secara berlebihan.
  • Sering kali meminta pendapat anak mengenai berbagai keputusan, termasuk keputusan besar sekalipun.
  • Lebih menekankan kebebasan ketimbang tanggung jawab.
  • Jarang memiliki aturan untuk anak. Kalaupun ada, biasanya penerapannya tidak konsisten.
  • Kerap kali memberikan anak hadiah atau makanan untuk mendisiplinkan anak.
  • Lebih terlihat sebagai teman ketimbang orang tua.
  • Kurang menetapkan aturan, misalnya tidak memberikan batasan screen time pada anak dalam menggunakan gadget.

Baca JugaStrict Parents (Pola Asuh Ketat): Ciri-Ciri dan Dampak Buruk bagi Anak

Dampak Pola Asuh Permisif bagi Anak

Metode pola asuh permisif dianggap mendatangkan berbagai dampak negatif bagi anak. Pasalnya, orang tua kurang memberikan batasan kepada anak sehingga dapat bertindak semaunya.

Para orang tua mungkin menganggap gaya parenting ini bisa menunjukkan pada anak segenap kasih sayang yang dimilikinya. Sayangnya, bukannya membentuk karakter anak yang baik, pola asuh ini malah akan menjadi bumerang tersendiri bagi si Kecil.

Melansir Encyclopedia of Infant and Early Childhood Development, anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang permisif cenderung kurang disiplin, memiliki keterampilan sosial yang buruk, menuntut, dan merasa tidak aman karena kurangnya batasan dan bimbingan.

Adapun berbagai dampak permissive parenting yang sebaiknya Anda ketahui, di antaranya:

1. Memiliki prestasi akademik yang buruk

Salah satu dampak negatif pola asuh permisif yang bisa merugikan bagi anak adalah prestasi akademik yang buruk. Pasalnya, gaya parenting ini akan malah akan menyebabkan anak kurang memiliki target dalam hidup.

Pada pola asuh ini, orang tua tidak menaruh harapan besar kepada anak. Kondisi inilah yang mengakibatkan anak terkesan tidak memiliki apa-apa untuk diperjuangkan. Pada gilirannya, prestasinya di sekolah pun bisa menjadi taruhannya.

2. Kesulitan dalam mengambil keputusan

Dampak berikutnya dari pola asuh permisif adalah anak akan kesulitan dalam mengambil keputusan. Pasalnya, orang tua sejak awal tidak menetapkan atau menegakkan aturan khusus.

Nah, kondisi tersebut akan menyebabkan anak kesulitan untuk mempelajari keterampilan pemecahan masalah yang baik. Selain itu, si Kecil pun akan sulit untuk mengambil keputusan saat menghadapi situasi tertentu.

3. Tidak dapat mengatur waktu dan kebiasaan

Pola asuh permisif umumnya memberikan kebebasan untuk anak. Kondisi ini membuat anak tidak memiliki batasan terhadap apa pun, termasuk waktu dan kebiasaan.

Pada pola asuh ini, orang tua jarang menetapkan aturan di rumah. Tidak adanya batasan screen time bisa menjadi salah satu contoh pola asuh permisif. Biasanya, ketika orang tua kurang tegas, anak akan dengan leluasa bermain gawai tanpa aturan.

Selain itu, kurangnya aturan yang jelas juga akan membuat anak bermain berlebihan atau makan berlebihan tanpa memiliki batasan jelas.

4. Kesulitan mengelola emosi

Satu dari dampak buruk pola asuh permisif adalah kesulitan dalam mengelola emosi. Penting untuk diketahui, anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini cenderung memiliki sedikit pemahaman emosional, lho.

Pasalnya, anak tidak belajar bagaimana mengendalikan emosi, termasuk untuk menangani situasi ketika ia tidak mendapatkan apa yang diinginkan.

Oleh karena itu, anak-anak dengan orang tua yang permisif mungkin harus berjuang ekstra untuk menghadapi situasi stres atau sulit secara emosional.

Baca JugaMengenal Helicopter Parenting dan Dampaknya bagi Anak

5. Lebih rentan terhadap pergaulan negatif

Pola asuh permisif dapat berakibat buruk terhadap masa depan anak. Pasalnya, gaya parenting ini akan membuat si Kecil lebih rentan terhadap pergaulan negatif.

Menurut penelitian yang berjudul Role Of Parenting Styles In Adolescent Substance Use: Results From A Swedish Longitudinal Cohort Study, anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua permisif cenderung terlibat dalam perilaku buruk dan penggunaan alkohol atau narkoba.

Oleh sebab itu, perhatikan kembali apakah Anda memang menerapkan pola asuh yang kurang tepat. Dengan demikian, dampak negatif yang satu ini bisa dihindari.

Itu dia penjelasan seputar pola asuh permisif, ciri-ciri dan dampaknya bagi anak. Boleh-boleh saja jika Anda ingin memanjakan anak dengan memberikan beberapa kebebasan. Namun, pastikan untuk menetapkan aturan-aturan tertentu.

Apabila menemui kesulitan dalam menerapkan pola asuh apa pun, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi kepada profesional. Dengan begitu, Anda akan mengaplikasikan gaya parenting yang sesuai. Semoga bermanfaat!

 

  1. Berge, J., dkk. 2016. Role Of Parenting Styles In Adolescent Substance Use: Results From A Swedish Longitudinal Cohort Study. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4735309/. (Diakses 6 Juni 2022).
  2. Cherry, Kendra. 2021. Permissive Parenting Characteristics and Effects. https://www.verywellmind.com/what-is-permissive-parenting-2794957. (Diakses 6 Juni 2022).
  3. Dalimonte-Merckling, Danielle., & Williams, Jessica M. 2020. Encyclopedia of Infant and Early Childhood Development (Second Edition). https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780128093245236110?via%3Dihub. (Diakses 6 Juni 2022).
  4. Pamela. 2022. Permissive Parenting – Why Indulgent Parenting Is Bad For Your Child. https://www.parentingforbrain.com/permissive-parenting/. (Diakses 6 Juni 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi