DokterSehat.Com – Autisme adalah suatu kondisi yang ditandai oleh adanya gangguan dalam komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku stereotip yang berulang pada anak-anak. Tidak ada yang tahu secara pasti apa yang menyebabkan prevalensi autisme, yang telah meningkat kira-kira sepuluh kali lipat dalam empat puluh tahun terakhir, ini adalah suatu peningkatkan yang begitu drastis.
Hadapi anak autis memanglah memerlukan perhatian ekstra, kuncinya bukan hanya pada pengetahuan yang tinggi maupun materi yang melimpah yang didapatkan pada anak tersebut, tetapi kesabaran serta kasih sayang yang tidak berkesudahan. Inilah, pendekatan yang sangat baik untuk mengikuti serta menjaga anak autis. membentuk seorang anak autis agar dapat berperilaku positif tidak dapat serta tidak bisa dengan kekerasan.
Anak dapat trauma, saat didampingi dengan teriakan, mata melotot, bentakan, jeweran, dan sebagainya. lantas, kesabaran anda yaitu utama, serta kasih sayang anda amat mutlak. Anak-anak tersebut tidak dulu punya niat untuk jadi pembangkang atau sukar menangkap maksud anda. Ini berlangsung dikarenakan masalah pada perubahan neurobiologisnya. masalah ini cukup luas serta berat, dan menghantuinya sepanjang tiga th. Pertama hidupnya anak-anak autis amat memerlukan pertolongan anda saat menghadapi sulitnya berkomunikasi, pengulangan kegiatan serta ketertarikan, hingga berhubungan dengan lingkungannya.
Mengerti kondisi untuk hadapi anak autis dengan tepat
Untuk dapat mengerti serta berikan pertolongan sedini barangkali pada anak autis, terlebih di periode sukar tiga th. Pertamanya, orangtua mesti dapat mengetahui gejala autis anak. Gejala yang dapat anda jumpai yaitu kesusahan anak untuk bicara, condong terlambat bicara bila dibanding anak-anak lain seusianya, bhs yang digunakannya sukar untuk dipahami, tidak lakukan kontak mata saat bicara, serta hindari rekan sebayanya saat bermain.
Disamping itu, anak autis suka mengulang kegiatan yang sama, condong terpaku pada benda yang berputar atau bagian-bagian dari benda tersebut, jalur berjinjit, mencermati telapak tangan, hingga bergerak berputar-putar. Inilah yang selanjutnya membuahkan pandangan umum bahwa seorang anak autis hidup didalam dunianya sendiri. Untuk hadapi anak autis, memanglah ada dua metode sangat ampuh, yakni metode bivavioristik serta metode applied behavior analysis, yang perlu diaplikasikan dengan tegas, berkelanjutan, telaten, penuh kasih sayang, serta sabar. Pembentukan tingkah laku posisitf ini juga membutuhkan hubungan kerja pada orangtua serta terapis, dikarenakan apa yang diajarkan mesti sama baik di sekolah ataupun di rumah.
Hadapi anak autis lewat cara terbaik
Manusia hidup didalam lingkungan sosial yang memerlukan hubungan dengan orang lain, perihal inilah yang perlu diajarkan pada anak autis tanpa capek, dikarenakan mereka condong menciptakan dunianya sendiri. Orangtua berbarengan terapis bisa mengawalinya dengan melatih komunikasi verbal serta non verbal dengan pelan serta bertahap.
Bantu mereka menyebut apa yang mereka kehendaki. Lantas, latihlah hubungan sosialnya gandeng saudaranya atau rekan sebayanya melalui permainan yang tidak beresiko serta diminatinya. Anda mesti turut bermain dengannya untuk melatih perilakunya dan terus mengajaknya bicara. Janganlah lupa, latihlah juga perasaan serta emosinya. Sebagai orangtua, anda juga tidak bisa terpancing emosi, saat anak tampaknya memberontak atau melawan. Anda mesti terus memaksa anak tersebut keluar dari dunianya sendiri tetapi terus hadapi anak autis dengan lembut.