DokterSehat.Com- Memilih tayangan untuk anak memang gampang-gampang susah ya Mom. Saat ini banyak tayangan yang tidak mendidik di televisi, baik tayangan dewasa maupun kartun yang mengandung unsur kekerasan. Anak yang sering menonton tayangan kekerasan dapat tumbuh menjadi anak yang gemar melakukan kekerasan.
Efek buruk anak yang senang menonton tayangan kekerasan
Bahaya anak menonton kekerasan bukanlah mitos belaka. Beberapa bahaya yang perlu Anda waspadai antara lain:
1. Anak terbiasa melakukan kekerasan
Sering menonton tayangan kekerasan menyebabkan anak terbiasa dengan hal kekerasan dan beranggapan bahwa kekerasan adalah hal yang wajar. Anggapan ini tentu akan berbahaya jika berlanjut hingga dewasa.
2. Mengubah perilaku anak
Anak yang sering menonton tayangan kekerasan di televisi dapat tumbuh menjadi anak yang mudah melakukan kekerasan. Ia akan bersikap lebih kasar pada teman-temannya seperti sering memukul dan sering berkata kasar. Selain itu ia juga berpotensi untuk menjadi pengganggu bagi teman-temannya.
3. Merusak otak anak
Menurut penelitian, tayangan kekerasan yang sering dilihat balita ternyata dapat merusak otak. Anak yang sering melihat tayangan kekerasan akan kesulitan mengolah informasi yang diterima sehingga tidak bisa mengontrol emosi yang dirasakan. Dengan begitu anak akan mudah marah dan sulit belajar hal baru.
4. Mudah depresi dan sering panik
Anak yang sering terpapar kekerasan juga menyebabkan anak mudah depresi dan sering panik, terutama bila anak-anak melihat adegan kekerasan secara langsung. Selain itu anak-anak juga kemungkinan mengalami post-traumatic stress disorder atau PTSD, terutama jika anak-anak mengalami kekerasan itu secara langsung.
Untuk lebih amannya, sebaiknya ibu mendampingi anak-anak setiap menonton tayangan televisi. Meskipun tayangan tersebut adalah tayangan untuk anak-anak atau kartun, namun kadang kita tidak bisa mengontrol isi dari tayangan tersebut. So, tetap waspada ya Mom!