DokterSehat.Com- Teror kekerasan bukanlah hal yang nyaman untuk dibicarakan dengan anak. Namun apabila terjadi teror di sekitar Anda, peristiwa ini pasti dibahas di berbagai media dan anak-anak pun pasti akan mencari tahu mengenai hal tersebut. Lalu, bagaimana cara orang tua menjelaskan dengan baik mengenai hal tersebut agar si kecil tidak takut dan sedih?
Cara menjelaskan peristiwa terorisme pada anak
Memang tidak mudah membicarakan peristiwa terorisme pada anak, namun orang tua perlu ambil bagian dalam hal ini. Beberapa cara menjelaskan peristiwa terorisme pada anak yang bisa Anda lakukan antara lain:
1. Cari tahu apa yang anak pahami
Pembicaraan mengenai terorisme umumnya di awali dari si kecil yang bertanya mengenai pemberitaan di televisi. Sebelum menjelaskan pada anak, cari tahu seberapa banyak informasi yang diketahui oleh si kecil mengenai teror atau kekerasan. Anda bisa menanyakannya dengan: “Menurut kakak itu berita tentang apa?”
Dengan begitu Anda bisa mengukur sejauh mana yang diketahui anak dan apakah apa yang ia tahu sudah benar atau belum. Hal ini akan membuat Anda lebih mudah untuk menjelaskan hal lainnya.
2. Kenali karakter anak
Setiap anak memiliki respon berbeda mengenai peristiwa teror yang terjadi. Jika mereka merasa ketakutan, Anda bisa menjelaskan bahwa kejahatan teror sebenarnya sangat jarang terjadi, namun tetap perlu waspada pada lingkungan sekitar.
3. Jelaskan dengan tenang
Tak sedikit orang tua yang ikut terguncang dan geram ketika mengetahui terjadinya terorisme di lingkungan sekitar. Namun saat menjelaskan pada anak, orang tua tetap harus bicara dengan tenang dan mampu menjelaskan dengan perlahan. Orang tua yang panik dapat menyebarkan rasa panik pada anak dan membuat anak semakin ketakutan.
4. Jelaskan sesuai fakta
Memang pembicaraan mengenai teroris bukanlah hal yang mudah untuk dipahami, namun orang tua perlu menjelaskan fakta yang sebenarnya. Terutama jika si kecil sudah menginjak usia sekolah dasar yang memiliki rasa keingintahuan cukup tinggi.
Anda pun perlu menyaring mana informasi yang bisa disampaikan pada anak dan mana yang tidak. Selalu verifikasi kebenaran mengenai berita tersebut sebelum membaginya pada anak dan keluarga lainnya. Selain itu, gunakan bahasa atau analogi yang mudah dipahami oleh anak-anak.
5. Ajarkan anak untuk mengapresiasi kerja aparat negara
Untuk mengurangi ketakutan yang dirasakan anak, Anda bisa berdiskusi dan mengajak anak untuk mengapresiasi kerja keras polisi, TNI dan petugas kesehatan yang sudah membantu menangani peristiwa teror di sekitar. Dengan begitu, anak akan merasa aman dan tidak ragu melakukan aktivitas seperti sedia kala.