Terbit: 26 May 2018 | Diperbarui: 30 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Pada masa tumbuh kembang anak, ada masanya dimana si kecil mulai suka berlari tanpa henti saat bermain. Umumnya anak akan mengalami fase ini ketika berusia 2 tahun, setelah anak lancar berjalan. Terkadang anak sangat menikmati berlari ke sana kemari hingga orang tua kesulitan mengejarnya. Bagaimana cara yang tepat menyikapinya?

Balita Senang Berlari, Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua

Mengapa balita suka berlari?

Dari sudut pandang psikologis, anak senang berlari karena merasa bebas dan menikmati kemampuan tubuhnya untuk bereksplorasi. Jika sebelumnya tubuhnya baru merangkak dan berjalan, ia kini mengembangkan kemampuan tubuhnya untuk berlari dengan cepat. Hal ini yang membuatnya merasa senang berlari.

Namun terkadang balita belum dapat mengukur kemampuan berlarinya dengan aman sehingga berisiko untuk terjatuh dan cedera. Saat diingatkan, anak-anak justru makin mempercepat larinya dan tidak mengurangi kecepatannya. Hal ini tentu membuat orang tua semakin khawatir.

Tips mengatasi anak yang suka berlari

Anak yang sedang senang berlari di tempat terbuka membutuhkan pengawasan yang baik dari orang tua. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendampingi anak pada fase ini antara lain:

1. Ikut bermain bersama anak

Anak-anak dapat berlarian di mana saja, seperti lapangan, halaman parkir sekolah, hingga lorong supermarket. Agar si kecil ikut senang, Anda bisa ikut mendampinginya berlari. Anda juga bisa mengajaknya membantu mengambil barang yang dibutuhkan saat belanja atau memintanya menunjukkan letak suatu benda. Dengan begini, Anda dapat mengawasi sekaligus membuatnya senang.

2. Awasi dari jauh

Saat berada di taman atau tempat terbuka lainnya, usahakan untuk selalu mengawasinya dari jauh. Usahakan posisi Anda selalu berada di tempat yang mudah terlihat si kecil. Jika kondisinya banyak kendaraan dan orang lalu lalang, maka sebaiknya jangan biarkan anak berlari sendirian tanpa pengawasan.

3. Beri aturan pada anak

Sebelum anak berlarian, sebaiknya jelaskan pada anak mengenai aturan yang harus dipatuhi anak. Misalnya, “Nanti waktu belanja jangan jauh-jauh dari Ibu ya?” Anda juga bisa menjelaskan pada anak, di bagian mana anak bisa berlarian dan mana yang tidak. Beberapa tempat yang berbahaya bagi anak untuk berlari di antaranya sekitar eskalator dan lapangan parkir.

4. Segera bawa ke tempat yang aman

Jika sikap anak berlarian ini tidak bisa dikontrol, maka sebaiknya segera bawa anak ke tempat yang aman atau ajak ia pulang. Apabila anak menangis dan ingin berlarian di luar rumah, jelaskan bahwa ia harus mematuhi aturan yang Anda berikan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi