DokterSehat.Com– Terkadang orang tua merasa kecewa atau marah dengan anak-anaknya yang nakal atau melakukan kesalahan tertentu. Sayangnya, orang tua bisa melampiaskan rasa kesal ini dengan mengucapkan beberapa kalimat yang justru bisa berpengaruh buruk bagi perkembangan anak. Jika kita kerap mengatakan beberapa kalimat ini pada anak, bisa jadi anak akan mengalami depresi atau justru menjadi semakin nakal.
“Ibu dan ayah jauh lebih bertanggung jawab saat seumuranmu”
Jangan pernah memperbandingkan atau memberikan contoh tentang apa yang dulu kita lakukan saat anak-anak karena bisa merusak kepercayaan dirinya.
“Kamu selalu memutuskan sesuatu dengan buruk”
Sangatlah wajar bagi anak untuk melakukan kesalahan, khususnya dalam mengambil keputusan, karena hal inilah yang membuat mereka mengerti dan belajar. Jika kita memaksa mereka untuk selalu mengambil keputusan dengan benar, kita justru akan memaksa mereka menjadi dewasa dan hal ini membuat mereka mengalami depresi.
“Dibandingkan dengan saudaranya”
Bukannya membuat anak bersemangat, hal ini justru bisa memantik rasa dendam atau permusuhan antara saudara kandung. Hal ini tentu tidak baik bagi perkembangan psikologis anak.
“Jangan ganggu ayah atau ibu”
Jangan pernah berkata hal ini pada anak meskipun kita sedang sangat sibuk atau perlu menyelesaikan sesuatu hal dengan cepat tanpa gangguan apapun. Kalimat ini bisa membuat anak merasa terabaikan, tak lagi diinginkan, hingga tertekan. Cobalah beri pemahaman pada anak tentang apa yang harus kita lakukan dengan segera dan mintalah anak secara baik-baik untuk melakukan hal lain tanpa kita terlebih dahulu. Saat pekerjaan kita selesai dilakukan, segeralah kembali bermain dengan mereka.
“Kamu seharusnya malu pada dirimu sendiri”
Kalimat ini bisa membuat anak merasa buruk dan tidak lagi berguna. Hal ini bisa membuat mereka depresi.
“Jangan bermain dengan anak-anak itu”
Jangan menjauhkan anak dari teman-temannya yang kita rasa bisa memberikan pengaruh buruk. Ada baiknya orang tua lebih sering memberikan pengarahan tentang hal-hal yang baik dan hal-hal yang buruk sehingga anak bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk dengan lebih baik meskipun berada dalam lingkungan yang kurang baik.