DokterSehat.Com– Semua orang tua tentu ingin yang terbaik bagi anaknya, namun kadang cara yang dilakukan oleh orang tua justru membuat anak manja. Sikap anak yang manja kadang datang dari orang tua yang tidak berdaya mengendalikan anak. Anak dengan sifat manja biasanya akan melakukan segala cara unguk mendapatkan apa yang ia inginkan, dan ketika ia tidak didengar, maka anak Anda akan mengamuk, marah, dan sebagainya. Lalu bagaimana seharusnya menghadapi anak yang manja?
1. Konsisten dengan peraturan yang Anda buat
Saat anak mengeluarkan sikap manjanya, biasanya mereka akan ngambek jika keinginannya tidak dipenuhi. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak-anak di usia tersebut sedang belajar tentang konsistensi dari orang tuanya. Jika di rumah Anda menetapkan suatu aturan tertentu, maka jadilan orang tua yang konsisten terhadap peraturan tersebut. Jangan mudah tergoda oleh rengekan anak. Ketika anak berhasil mendapatkan apa yang dia ingingkan dengan cara merengek, maka cara ini akan ia gunakan terus hingga dewasa dan ia gagal belajar mengenai aturan dan konsekuensinya.
2. Beri anak tanggung jawab
Libatkan anak dalam tugas rumah tangga sederhana seperti merapikan mainan atau bukunya sendiri ke rak buku. Berikan pemahaman bahwa dengan tugas tersebut, orang lain juga akan merasa nyaman jika rumah menjadi rapi. Hal ini mendorong anak untuk mulai memikirkan kebutuhan orang lain, bukan hanya tentang kebutuhannya saja.
3. Latih anak menghadapi kekecewaan
Orang tua kadang merasa tidak tega jika anaknya sedih atau kecewa, akibatnya orang tua sering menghiburnya dengan menuruti keinginannya. Cara ini tanpa disadari dapat membuat anak manja. Sebaiknya, biarkan anak menghadapi kekecewaannya. Dengan begitu anak akan belajar untuk mengendalikan diri dan memahami situasi.
4. Jangan memberikan iming-iming pada anak
Ketika anak menginginkan sesuatu dan anak tidak mendapatkannya saat itu juga, jangan memberikan janji pada anak untuk memberikannya di waktu yang lain. Anak yang terbiasa mendengar janji orang tua dapat menjadi terlalu bergantung pada orang tuanya. Selain itu hindari cara-cara seperti memberikan iming-iming es krim jika ia mau mengerjakan PR. Beri pengertian bahwa mengerjakan PR adalah kewajiban yang memang harus ia selesaikan.
5. Berikan pujian dan hukuman
Ketika anak sudah melakukan hal yang benar, berilah ia pujian dan ucapkanlah terima kasih. Meskipun sederhana, namun dengan dipuji anak akan merasa bahwa ia sudah melakukan hal yang benar dan orang lain juga merasakan manfaatnya. Anda juga bisa memberinya hadiah, namun jangan terlalu sering agar tidak jadi kebiasaan.
Begitu juga dengan hukuman. Jangan ragu untuk memberikan hukuman pada anak jika ia memang melanggar atau melakukan hal yang tidak baik. Pemberian hukuman yang tepat akan membuat anak belajar untuk tidak mengulangi kesalahannya.