DokterSehat.Com- Kapan Anda mulai mengajarkan anak untuk belajar makan sendiri? Biasanya anak baru benar-benar bisa dianggap atau diajarkan makan sendiri saat usia di atas lima tahun, ya.
Padahal sebenarnya mengajari anak makan sudah bisa dilakukan sejak anak balita, lho.
Meskipun melakukan hal ini memang tidak mudah, namun mengajarkan anak makan sendiri sejak dini bisa memberikan cukup banyak manfaat.
Manfaat yang dirasakan tidak hanya untuk orang tua namun juga bagi kebiasaan makan anak selanjutnya.
Berikut manfaat yang akan dirasakan jika anak mulai belajar makan sendiri sejak balita:
- Anak bisa lebih mengenal bahan makanan melalui bentuk, tampilan dan rasa
- Anak juga perlahan-lahan akan mulai belajar dan beradaptasi dengan kebiasaan, cara atau waktu makan.
- Jika waktu makan yang diberikan pada anak teratur, maka anak juga akan terbiasa makan teratur.
- Orang tua juga akan terbantu dalam mengenalkan jenis makanan pada anak
Lantas, bagaiamana cara agar anak bisa makan sendiri?
Berikut 4 langkah mudah yang bisa Anda lakukan agar balita bisa makan sendiri:
1. Sediakan tempat makan khusus anak yang berwarna-warni
Langkah pertama agar anak mau makan sendiri adalah menyiapkan tempat atau wadah makan anak yang berwarna-warni dan tetap aman atau memiliki food grade.
Anak akan bersemangat dan tampilan makanan akan lebih menarik di mata anak.
Beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
- Perhatikan agar tempat makan anak yang Anda pilih sesuai ukurannya dengan genggaman tangan dan suapan anak.
- Agar anak lebih tertarik, Anda bisa menyediakan beberapa jenis alat makan, misalnya piring dengan sendok, garpu kecil, gelas kecil. Sajian alat makan akan lebih menarik.
- Perhatikan pilihan warna makan anak, Anda bisa memilih warna yang dapat meningkatkan nafsu makan, misalnya merah, oranye atau kuning. Hindari warna biru tua karena dapat mengurangi keinginan makan secara psikologis.
- Menambahkan beberapa ornament atau stiker tokoh kartun pada alat makan kesukaannya bisa jadi cara agar anak semakin tertarik untuk makan sendiri.
2. Sajikan bentuk makanan finger food lebih sering
Selanjutnya menentukan bentuk sajian makanan yang disukai anak.
Jika anak baru belajar makan sendiri, utamakan memilih sajian makanan yang mudah digenggam anak, misalnya finger food, dalam proporsi yang lebih besar.
Beberapa contoh finger food yang bisa dipilih untuk makan anak:
- Makanan berkarbohidrat, misalnya biskuit atau umbi-umbian yang dipotong memanjang, misalnya ubi atau kentang.
- Lauk yang mudah dimakan anak, misalnya ayam rebus dadu, tempe atau tahu.
- Sayuran dan buah yang cukup lunak dan dipotong memanjang, misalya wortel atau buncis rebus, pisang.
3. Sajikan makanan utama favoritnya, sembari memvariasikan pendamping makanan baru
Pada usia balita, anak biasanya sudah memiliki makanan kesukaan. Anda bisa mengutamakan makanan kesukaan anak sebagai sajian utama ketika ia sedang makan sendiri, namun ingat agar tetap menyajikannya dengan makanan bergizi seimbang lainnya.
Makanan pendamping makanan utama anak bisa Anda variasikan dan hal ini merupakan kesempatan emas untuk mengenalkan berbagai jenis bahan makanan baru untuk anak.
4. Makan bersama anak sebagai contoh
Langkah terakhir adalah Anda ikut makan bersama anak.
Hal ini memberikan berbagai manfaat diantaranya:
- Anda bisa berperan sebagai atau contoh cara makan untuk anak
- Anda bisa mengutamakan mengonsumsi makanan pendamping yang baru jenisnya lalu menunjukkannya pada anak agar anak tertarik untuk makan makanan yang baru dikenalkan tersebut.
- Anak akan lebih semangat makan karena sedang makan bersama-sama