DokterSehat.Com- Memasuki bulan Ramadan, terkadang anak-anak merayakannya dengan bermain petasan atau kembang api. Biasanya mereka memanfaatkan kesempatan usai salat tarawih untuk menyulut petasan dan kembang api. Kedua permainan tersebut memang menyenangkan, namun jika tidak hati-hati, permainan ini dapat menyebabkan luka bakar yang serius.
Tips bermain kembang api bagi anak-anak
Kembang api dan petasan sama-sama terbuat dari mesiu yang mudah terbakar. Bedanya, kembang api lebih fokus pada percikan api yang berwarna-warni dan memiliki daya ledak yang rendah, sedangkan petasan memiliki daya ledakan yang lebih besar dari kembang api. Karena itu, sebenarnya kembang api dan petasan bukan termasuk mainan yang aman bagi anak-anak.
Namun jika Anda tetap ingin bermain kembang api bersama anak, Anda dapat mengikuti tips berikut ini:
1. Awasi anak saat bermain
Jangan biarkan anak-anak bermain kembang api sendirian. Demikian juga dengan permainan petasan roket karena keduanya cukup berbahaya untuk anak-anak.
Saat mulai menyulut petasan, beri jarak yang cukup aman antara percikan kembang api dengan anak-anak karena percikan kembang api dapat berbahaya dan panas. Selain itu jaga jarak kembang api dari bahan-bahan yang mudah terbakar seperti kertas. minyak atau benda yang mudah terbakar lainnya.
2. Pilih kembang api yang aman
Kembang api dan petasan ilegal dapat menimbulkan risiko ledakan yang tidak terduga. Saat membeli, pilih kembang api yang mencantumkan label perusahaan pembuatnya dan komposisi bahan. Setelah itu simpan kembang api di tempat yang aman dan jauh dari bahan yang mudah meledak lainnya.
3. Nyalakan di tempat terbuka
Sebaiknya nyalakan kembang api atau petasan di tempat terbuka seperti lapangan. Jangan bermain di halaman rumah atau di pinggir jalan karena dapat berisiko bagi lingkungan sekitar.
4. Jauhkan serpihan kembang api dari anak-anak
Setelah bermain kembang api, segera jauhkan serpihan kembang api atau petasan dari anak-anak. Mereka umumnya penasaran sehingga ingin mencoba menyalakan kembali kembang api yang sudah mati. Hal ini perlu diwaspadai karena beberapa serpihan tersebut mungkin saja masih menyala.
Selain tips di atas, yang tidak kalah penting adalah orang tua perlu mengetahui cara memberikan pertolongan pertama pada luka bakar. Jika anak terkena luka bakar, segera dinginkan luka tersebut dengan air yang mengalir. Apabila terkena mata, hindari menyentuh atau menggosok mata karena dapat menyebabkan kerusakan mata yang lebih parah.