DokterSehat.Com- Momen lebaran menjadi merupakan waktu yang dinanti bagi umat Muslim untuk berkumpul bersama keluarga besar. Namun bisa jadi anak-anak merasa sebaliknya. Beberapa anak merasa malu atau tidak nyaman untuk berkumpul dan bergaul bersama keluarga besar. Mengapa demikian?
Ada banyak hal yang menyebabkan anak tidak nyaman saat harus berkumpul dengan kelaurga besarnya. Umumnya adalah karena mereka merasa canggung dan bingung bagaimana harus bersikap di hadapan anggota keluarga lainnya, terutama bagi anggota keluarga yang jarang bertemu. Hal ini normal dan wajar terjadi pada usia anak-anak, bahkan kadang terbawa hingga dewasa.
Tips mengatasi anak yang malu saat berkumpul dengan keluarga besar
Nah, perasaan canggung tersebut tentunya membuat suasana pertemuan keluarga menjadi tidak nyaman. Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut ini:
1. Jelaskan mengenai keluarga besar Anda
Sebelum acara pertemuan keluarga besar, sebaiknya Anda menjelaskan pada anak bahwa nanti saat lebaran ia akan bertemu dengan keluarga besar. Jelaskan mengenai kakek-nenek, paman dan bibi, serta keponakan yang akan ditemui saat acara. Akan lebih baik jika Anda menjelaskannya disertai dengan foto keluarga agar anak lebih paham.
2. Bawa mainan kesayangan anak
Membawa mainan kesukaan anak dapat membantu mencairkan suasana pertemuan keluarga. Anak-anak akan merasa lebih nyaman bermain dengan mainan kesukaannya, sementara ia juga belajar mengenal saudaranya yang lain.
3. Ajarkan anak untuk bersalaman atau mencium tangan
Bertemu dengan anggota keluarga yang lebih tua bisa menjadi sarana melatih anak bersopan santun. Ajarkan anak untuk mencium tangan pada keluarga yang lebih tua, dan bersalaman dengan saudara lainnya. Namun jika anak menolak, sebaiknya jangan dipaksa. Anda bisa menggantinya dengan tos atau salam lainnya.
4. Beri contoh pada anak
Anak juga akan lebih mudah belajar bersilaturahmi jika melihat contoh dari sikap Anda. Untuk itu, beri contoh yang baik dan tunjukkan sikap ramah pada keluarga agar anak mau mencobanya.
5. Beri pujian pada anak
Jika anak berhasil bersikap baik di hadapan keluarga, jangan ragu memberinya pujian agar anak merasa dihargai. Namun jika anak masih bersikap malu-malu, minta anak untuk menceritakan bagaimana perasaan dan kesulitan yang ia rasakan untuk membaur bersama keluarga.