DokterSehat.Com – Di jaman seperti sekarang ini, gadget layaknya smartphone telah menjadi barang yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Tak hanya orang dewasa, kini bahkan banyak anak kecil yang bisa memainkan gadgetnya seharian tanpa rasa bosan. Memang, di dalam gadget kita bisa melakukan banyak hal, dari browsing, bermain media sosial, atau bahkan bermain game. Banyak anak-anak yang bahkan bisa kecanduan gadget sehingga kita harus mengambil paksa gadget tersebut agar mereka bisa mau belajar atau makan. Sayangnya, dengan mengambil gadget dari tangannya, anak-anak ini seringkali marah atau bahkan mengalami tantrum. Apa yang bisa kita lakukan untuk menanganinya?
Psikolog anak yang berasal dari Tiga Generasi bernama Citra Annisa, M.Psi, berkata bahwa banyak orang tua yang sembarangan mengenalkan gadget pada anak. Memang, dengan memperkenalkan gadget sejak dini, anak bisa menjadi lebih pintar dan up to date. Sayangnya, karena terlalu asyik dengan gadget ini, anak justru menjadi lebih dekat dengan gadget jika dibandingkan dengan orang tuanya. Banyak anak yang bahkan mengalami gangguan makan, gangguan belajar, atau gangguan tidur gara-gara hal ini.
Untuk mensiasati hal ini, ada baiknya orang tua memberikan peraturan terlebih dahulu pada anak sebelum mereka memberikannya gadget. Sebagai contoh, anak hanya diberi waktu 10 menit untuk bermain gadget dan kemudian harus belajar atau makan setelahnya. Bagi anak yang sudah berusia lebih dari tiga tahun, orang tua memang harus sedikit tegas dalam memberikan pengaturan ini. Memang, anak bisa saja menangis dan tantrum. Namun, jika diberi pengertian dimana ada aturan yang harus diikuti dan anak tadi juga sudah berjanji, maka anak tentu akan lebih tenang. Saat nanti sudah lebih tenang, berilah perhatian pada anak agar suasana hatinya membaik lagi.
Bagi anak yang tidak kecanduan gadget, tantrum biasanya hanya muncul sekitar 10 menit saja. Berbeda dengan anak-anak yang sudah kadung kecanduan gadget, mereka bisa tantrum hingga lebih dari seperempat jam. Agar hal ini tidak terjadi, ada baiknya memang kita lebih baik dalam membatasi waktu mereka bermain gadget.