Terbit: 31 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Bunda, siapa yang tidak kesal jika ketika anak Anda bertingkah atau membuat kesalahan, lalu Anda menasehatinya tetapi anak justru tidak mendengarkan dan malah pergi meninggalkan Anda? Menghadapi hal ini tentunya membuat Anda makin kesal dan marah. Namun marah-marah pada anak juga tidak akan menyelesaikan masalah. Anda perlu tahu mengapa anak-anak tidak mendengarkan ucapan Anda.

4 Tips Menghadapi Anak yang Tidak Mau Mendengarkan Orang Tua

Mengapa anak tidak suka mendengarkan orang tua

Dilansir dari laman Huffington Post, seorang konselor anak asal Kanada, Deborah MacNamara, Ph.D., menyatakan bahwa sudah merupakan sifat alami anak-anak untuk menolak, melawan, dan termasuk menentang orang tua.

Namun hal ini sebenarnya bukan pertanda buruk. Hanya karena anak tidak mendengarkan ucapan Anda, bukan berarti anak-anak tidak menghormati atau tidak merasa dekat dengan Anda. Menurut MacNamara, anak-anak menolah arahan dari orang tua karena merasa dikendalikan dan dibatasi.

Cara mengatasi anak yang tidak mau mendengarkan orang tua

Untuk membuat anak mau mendengarkan orang tua, Anda membutuhkan strategi khusus. Dilansir dari Aha Parenting, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, antara lain:

1. Jangan mulai bicara sebelum anak memerhatikan
Usaha Anda untuk bicara akan sia-sia jika Anda bicara ketika anak Anda sedang asyik bermain atau justru lari dari pandangan Anda. Karena itu jika ingin bicara sesuatu dengan anak, mendekatlah padanya, sejajarkan posisi mata Anda dengan anak, lalu sampaikan apa yang ingin Anda katakan.

2. Jangan mengulang-ulang perkataan
Anda mungkin merasa mengulang-ulang pertanyaan dapat menekankan poin yang ingin Anda sampaikan. Namun berita buruknya, cara ini belum tentu dapat membuat anak paham. Hindari juga menggunakan kata-kata yang terlalu banyak karena akan membuat anak Anda bingung. Jika Anda bicara pada anak dan anak tidak mendengarkan sehingga Anda harus mengulang, berarti anak Anda belum memberi perhatian pada Anda.

3. Bicara dari sudut pandang anak
Coba bicara dari sudut pandang anak. Hal ini akan membuat anak Anda merasa dipahami dan mau mengikuti apa yang Anda katakan. Kalimat seperti “Ibu tahu kamu masih mau main, tapi ini sudah malam, waktunya tidur,” akan lebih mudah diterima daripada Anda mengomel menyuruh anak Anda berhenti main dan segera tidur.

4. Dengarkan anak Anda
Ketika anak Anda bercerita tentang kesehariannya, atau bercerita mengenai masalahnya di sekolah, sebaiknya dengarkan dan fokus pada anak. Jika Anda tidak mendengarkan anak dengan baik, atau menyimaknya sambil mengecek ponsel atau menonton televisi, maka anak Anda pun akan meniru cara ini untuk bicara pada Anda.

Luangkan waktu Anda selama beberapa menit untuk mendengarkan ceritanya. Beri masukan yang ia butuhkan dan tatap matanya ketika bicara dengan Anda. Dengan demikian, anak akan merasa dihargai dan ia juga akan belajar bagaimana menghargai orang lain.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi