DokterSehat.Com- Menghadapi anak yang keras kepala bukanlah hal yang mudah. Sering kali orang tua merasa bingung dan habis kesabaran saat menghadapi anak-anak yang bersikap demikian. Tentu hal ini perlu solusi yang efektif untuk mengatasinya. lantas bagaimana cara mendidik anak yang keras kepala?
Anak yang keras kepala sebenarnya menunjukkan bahwa ia memiliki pola pikir sendiri mengenai hal-hal yang ia hadapi. Terkadang ia menunjukkan sikap keras kepalanya karena ia merasa bisa melakukannya sendiri. Biasanya sifat ini diiringi oleh sikap aktif dan cenderung tidak sabaran. Lebih jelasnya, yuk selengkapnya simak cara menghadapi anak yang keras kepala di bawah ini.
Cara Mendidik Anak yang Keras Kepala
Menghadapi anak keras kepala memang membutuhkan kesabaran yang lebih besar. Namun sebisa mungkin hindari menggunakan kekerasan saat berhadapan dengan anak keras kepala. Tentunya hal ini bisa membuat anak memiliki sikap membangkang. Berikut tips dan cara menghadapi anak yang keras kepala:
1. Dengarkan penjelasannya
Ketika anak mulai ngotot dengan pendapatnya sendiri, cara mendidik anak yang keras kepala adalah sebaiknya Anda coba untuk mendengarkan pendapatnya. Misalnya ia masih ingin nonton televisi padahal sudah waktunya tidur malam. Pancing anak untuk menjelaskan alasannya mengapa ia mau nonton televisi hingga larut malam.
Ketika anak sudah mengutarakan alasannya, beri ia penjelasan mengapa sebaiknya ia tidak menonton televisi hingga larut malam. Dengan begitu, anak akan paham bahwa ada akibat buruk yang bisa terjadi jika ia tidak mau menuruti nasihat Anda.
2. Jangan memaksa anak
Ketika Anda melarang keinginannya, pasti anak akan merasa kesal dan membantah Anda. Untuk menghadapi anak yang keras kepala, berikan pilihan dengan konsekuensi yang bisa dimengerti oleh anak. Misalnya, jika ia memang memilih untuk nonton kartun, besok ia akan kesiangan dan terlambat ke sekolah. Atau beri pilihan lain yang lebih menarik seperti misalnya jika ia berhasil tidak begadang, Anda akan memberinya hadiah.
3. Biarkan anak belajar dari pengalaman
Bila Anda menghadapi anak yang keras kepala, sesekali turutilah keinginan anak Anda. Jika ia memang ingin nonton televisi hingga larut malam, izinkanlah. Dengan begitu, ia akan belajar bahwa keinginan atau pilihannya pasti membawa akibat tertentu. Jika esoknya ia kesiangan dan mengantuk di sekolah, maka anak akan merasa jera dan tidak mau tidur hingga larut malam lagi.
4. Bernegosiasi dengan anak
Walaupun negosiasi adalah konsep yang kedengarannya seperti sesuatu yang Anda lakukan hanya dalam bisnis atau politik, negosiasi juga terkadang diperlukan ketika berhadapan dengan anak-anak yang keras kepala.
Anak-anak cenderung berperilaku negatif ketika dia tidak mendapatkan apa yang diinginkan, jadi jika perkataan Anda ingin didengarkan Anak, orang tua perlu memahami apa yang bisa menghentikan anak untuk melakukannya.
5. Jangan berdebat
Anak yang berwatak keras kepala selalu siap menghadapi pertengkaran. Jadi, jangan beri kesempatan itu pada anak. Sebagai gantinya, cobalah cara mendidik anak yang keras kepala dengan mendengarkan apa pun yang dikatakan anak dan mengubahnya menjadi percakapan untuk menghindari pertengkaran.
Ketika menunjukkan bahwa Anda siap untuk mendengarkan cerita anak, itu membuat mereka lebih cenderung mendengarkan apa yang Anda katakan juga, lho.
6. Membangun koneksi dengan anak
Saat menghadapi anak yang keras kepala, jangan memaksa anak untuk melakukan sesuatu yang tidak diinginkan dan disukai. Cara ini hanya akan membuat anak lebih memberontak dan bertekad melakukan apa yang seharusnya tidak anak lakukan.
Jadi, jika Anda ingin anak berhenti menonton televisi, dan melakukan pekerjaan rumah, cobalah menonton televisi dengannya sebentar. Ini akan menciptakan persahabatan, dan setelah beberapa saat, Anda dapat bertanya kepada anak apakah mereka ingin melakukan pekerjaan rumah saat Anda membaca buku atau melakukan beberapa pekerjaan yang duduk di dekatnya.
7. Tawarkan beberapa pilihan pada anak
Memberitahu anak yang keras kepala, apa yang harus dilakukan adalah cara yang pasti untuk menimbulkan perilaku pemberontak mereka. Sebaliknya, tawarkan kepada anak tentang pilihan, karena ini membuatnya seolah-olah memiliki kendali atas hidupnya dan secara mandiri dapat memutuskan apa yang ingin anak lakukan.
Pertahankan pilihan terbatas untuk menghindari membingungkan anak dan hanya menawarkan dua atau tiga pilihan.
8. Pertahankan kedamaian di rumah
Pastikan rumah Anda adalah tempat untuk anak merasa bahagia, nyaman, dan aman setiap saat. Bersikap sopan kepada semua orang di rumah, terutama antar pasangan, ketika anak-anak belajar dari pengamatan terhadap orang tua.
Anak akan cenderung meniru apa yang mereka lihat dan dengar, jadi penting bagi orang tua untuk menjaga kedamaian dan menghindari pertengkaran di depan anak.
9. Dorong anak untuk berperilaku positif
Orang tua bisa memberikan contoh pada anak dan menunjukkan sikap positif setiap saat. Jika orang tua sering menggunakan kata ‘tidak’, ‘tidak bisa’, atau ‘tidak akan‘ maka anak juga cenderung akan melakukan hal yang sama. Perhatikanlah kekeraskepalaan anak dengan pandangan positif dan bukannya negatif tentang hal itu.
Cobalah cara mendidik anak yang keras kepala dengan membuat pertanyaan kepada anak yang menimbulkan respons kata ‘ya’ atau ‘tidak’. Anda bisa membuat kerangka pertanyaan sedemikian rupa sehingga jawabannya adalah ‘ya’. Cara ini dapat memberikan pesan bahwa anak Anda didengar dan dihargai.
10. Kembangkan rutinitas anak
Berpegang teguh pada rutinitas harian dan mingguan dapat membantu meningkatkan perilaku anak serta kemampuannya di sekolah.
Waktu tidur perlu ditentukan dan harus sedemikian rupa sehingga menyediakan banyak waktu istirahat untuk anak. Anak yang kurang tidur dan kelelahan akan menyebabkan masalah perilaku anak antara usia tiga dan 12 tahun.
11. Tetap tenang saat manghadapi anak keras kepala
Keras kepala artinya tidak mau menuruti perkataan orang tua. Nah, jika Anda menghadapi anak yang keras kepala dengan berdebat malah akan sangat menjengkelkan dan menyebalkan. Memarahi, berteriak, dan meninggikan suara Anda untuk mengatasi anak yang tidak patuh juga membuat situasi lebih buruk.
Setelah Anda berteriak, anak mungkin menganggap mengajaknya untuk berdebat. Karena Anda adalah orang tua yang menjadi panutan, adalah tanggung jawab Anda mengatur percakapan menemukan solusi. Bersikaplah tenang, Anda bisa melakukan latihan pernapasan, olahraga, atau mendengarkan musik yang menenangkan di rumah, sehingga anak dapat mendengarkan dan tenang bersama Anda.
Nah, itu dia cara mendidik anak keras kepala yang bisa orang tua terapkan di rumah. Semoga bermanfaat ya, Teman Sehat!