DokterSehat.Com- Siapa sih yang tidak suka dipuji? Bukan hanya orang dewasa saja yang senang mendapatkan pujian, namun anak-anak juga senang saat mendapatkan pujian karena berhasil melakukan sesuatu. Pujian memiliki dampak psikologis yang baik bagi anak. Namun hati-hati saat memuji anak, jika tidak dilakukan dengan baik, pujian justru dapat membuat anak manja atau stres.
Photo Credit: pexels.com
Tips memuji anak
Memberi pujian pada anak adalah hal yang penting untuk dilakukan setiap orang tua. Sekecil apa pun pujian dari orang tua dapat membuat anak merasa dihargai, diterima dan dicintai. Namun ternyata pujian juga dapat memberi efek buruk bagi perkembangan anak apabila tidak dilakukan dengan baik. Agar pujian tidak berbalik arah menjadi beban untuk anak, ada beberapa tips dalam memuji anak yang bisa Anda terapkan berikut ini:
1. Puji perilakunya, bukan sosoknya
Saat Anda melihat anak Anda melakukan hal baik seperti mau membantu Anda membersihkan dapur, maka katakan padanya “Wah, hari ini kamu membantu ibu dengan baik, bagus sekali nak. Terima kasih ya.” Pujian ini akan membuat anak Anda merasa bahwa ia baru saja melakukan kebaikan dengan membantu ibu. Dengan begini, yang tertanam pada anak adalah apa yang ia lakukan merupakan hal yang baik dan ia tidak akan keberatan untuk melakukan hal tersebut di lain kesempatan.
Anda juga bisa memuji anak jika ia sudah bersikap baik seperti “Hari ini tidak rewel saat ikut ibu belanja, kamu hebat,” Cara ini bisa Anda gunakan jika ada sikap anak yang ingin Anda ubah. Pujian ini membuat anak merasa bahwa usahanya untuk tidak rewel akan dihargai dan lama-kelamaan ia akan mempertahankan sikapnya.
2. Hindari memuji dengan maksud terselubung
Jika Anda memuji anak dengan maksud terselubung seperti “Sayang, anak ibu yang tampan, ayo dibereskan dulu mainannya ya,” anak akan cenderung menghindari perintah tersebut dan merasa bahwa pujian Anda tidak tulus. Dalam situasi tersebut, lebih baik ingatkan kewajiban anak untuk membereskan mainannya, baru setelah ia melakukannya Anda bisa memujinya dengan “Hebat, kamu bertanggung jawab atas mainanmu,”
3. Hindari memuji dengan membandingkan orang lain
Tanpa disadari cara ini masih banyak dilakukan oleh para orang tua. Pujian seperti “Wah hebat, lukisanmu lebih bagus dari lukisan si A,” akan membuat anak untuk bersaing secara tidak sehat. Pujian ini juga akan membuat anak terus membanding-bandingkan diri dengan anak lain namun lupa untuk fokus pada kemampuan dirinya sendiri.