Terbit: 6 July 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Meskipun kampanye memberikan ASI eksklusif bagi bayi belakangan ini semakin gencar dilakukan oleh berbagai pihak, khususnya oleh para praktisi kesehatan, dalam realitanya masih ada banyak ibu menyusui yang pada akhirnya memberikan susu formula bagi sang buah hati. Alasan kepraktisan dan kesulitan memproduksi ASI secara cukup kerap kali menjadi alasan utama mengapa bayi akhirnya mengkonsumsi susu formula. Padahal, susu formula jelas memiliki kualitas yang tidak sebaik dengan ASI. Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di Inggris sendiri menunjukkan jika bayi yang mengkonsumsi susu formula akan cenderung memiliki tubuh yang lebih gemuk.

Susu Formula Ternyata Membuat Bayi Cenderung Lebih Gemuk

Salah seorang pakar kesehatan yang terlibat dalam penelitian ini, Hayley Syrad yang berasal dari University College London, Health Behaviour Research Centre, menunjukkan fakta idmana anak di bawah dua tahun yang rutin mengkonsumsi susu formula akan mengkonsumsi protein dengan sangat belebihan setiap hari sehingga berpotensi mengalami overdosis protein dan obesitas. Bahkan, jika hal ini tetap diteruskan, bayi akan cenderung beresiko mengalami masalah penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe dua begitu mereka tumbuh dewasa.

Jika seorang bayi kemudian mengalami masalah obesitas, maka dikhawatirkan Ia akan cenderung kesulitan menurunkan berat badannya hingga dewasa nantinya. Dari penelitian ini, tercatat jika seperlima anak-anak mengalami obesitas yang dipengaruhi oleh konsumsi protein berlebihan saat mereka bayi dan balita yang biasanya disebabkan oleh konsumsi susu formula dan beberapa makanan tambahan lainnya yang berupa keju, mentega, hingga yoghurt.

Syrad menekankan jika dua tahun pertama anak adalah masa paling penting dalam menjaga asupan hariannya tetap sehat, bergizi dan seimbang karena hal ini bisa berimbas pada kesehatan sang anak di masa depan. Beliau pun menekankan pentingnya menjaga konsumsi susu dan produk turunannya setiap hari tidak melebihi 600 ml agar tidak beresiko mengalami obesitas.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi