Terbit: 14 April 2020 | Diperbarui: 7 February 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Guna mengoptimalkan tumbuh kembang bayi, para orang tua disarankan untuk tidak hanya bergantung pada ASI melainkan juga makanan pendamping ASI (MPASI). Protein nabati menjadi salah satu nutrisi yang wajib dipenuhi jika ingin si kecil tetap sehat dan tumbuh dengan baik. Apa saja manfaat dan sumber protein nabati MPASI tersebut?

Protein Nabati MPASI, Apa Saja Manfaat & Sumbernya?

Manfaat Protein Nabati untuk MPASI

Kebutuhan manusia akan protein sudah dimulai dari sejak ia dilahirkan. Pasalnya, zat yang satu ini memiliki peran penting dalam menunjang perkembangan dan fungsi tubuh ke depannya. Peran atau manfaat protein yang dimaksud meliputi:

  • Mengoptimalkan pembentukan massa otot
  • Mengoptimalkan pembentukan sel-sel tubuh (sekaligus merawatnya)
  • Menjaga kesehatan tulang
  • Meningkatkan metabolisme tubuh
  • Membentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat
  • Membantu tumbuh kembang otak
  • Membantu tumbuh kembang jaringan tubuh
  • Sumber energi

Pada rentang usia 0-6 bulan, asupan protein didapat dari air susu ibu (ASI), namun setelahnya bayi sudah bisa mendapatkan protein dari sumber lainnya yakni MPASI. Nah, di sinilah tugas orang tua untuk memastikan jika kebutuhan protein buah hatinya tetap terpenuhi. Kekurangan protein tentu saja akan menghambat tumbuh kembangnya.

Protein sendiri terbagi 2 (dua) yaitu protein hewani yang berasal dari daging hewan, dan protein nabati yang bisa ditemukan pada buah, sayuran, maupun biji-bijian. Menurut penelitian, protein nabati lebih membawa dampak positif ketimbang protein hewani. Terlebih lagi untuk anak bayi yang notabene belum bisa mengonsumsi berbagai jenis makanan, orang tua sebaiknya memberikan protein nabati untuk MPASI.

Sumber Protein Nabati MPASI

Nah, bagi Anda para orang tua yang mungkin masih minim informasi mengenai apa saja sih sumber protein nabati MPASI terbaik untuk diberikan kepada buah hati tercinta agar tumbuh kembangnya optimal, informasi berikut ini patut untuk disimak!

1. Kentang

Sumber protein nabati MPASI yang pertama adalah kentang. Dilansir dari Medical News Today, satu buah kentang bakar mengandung setidaknya 8-gram protein per sajian. Selain itu, kentang juga baik untuk si kecil dikarenakan juga mengandung nutrisi lainnya seperti vitamin C dan potasium.

Anda bisa menumbuk kentang sampai halus untuk kemudian diberikan pada buah hati tercinta misalnya saat makan siang.

2. Kacang Kedelai

Kacang kedelai adalah jenis protein nabati lainnya yang juga bisa Anda jadikan sebagai makanan pendamping ASI bagi sang buah hati.

Selain kacang kedelainya itu sendiri, si kecil juga bisa mendapatkan manfaat dari produk olahannya seperti tahu, tempe, dan kacang edamame. Kandungan protein pada ketiga makanan tersebut bervariasi sebagaimana disebutkan berikut ini:

  • Tahu: 10-gram per ½ cangkir
  • Tempe: 15-gram per ½ cangkir
  • Edamame: 8,5-gram per ½ cangkir

Selain sumber protein nabati, kedelai juga diperkaya oleh zat-zat penting lainnya seperti zat besi dan kalsium sehingga sangat menyehatkan bagi anak bayi.

3. Kacang Almond

Jenis kacang-kacangan lainnya yang termasuk ke dalam daftar protein nabati untuk MPASI adalah kacang almond.

Kacang almond yang memiliki nama ilmiah Prunus dulcis ini mengandung tak kurang dari 16,5-gram protein dalam takaran ½ cangkir. Akan tetapi, sebaiknya haluskan kacang terlebih dahulu sebelum memberikannya pada bayi Anda.

Selain protein, kacang almond juga diperkaya oleh vitamin E yang baik untuk menjaga kesehatan kulit bayi.

4. Kacang Hijau

Masih dari kacang-kacangan, protein nabati MPASI lainnya adalah kacang hijau.

Dalam takaran 240 mililiter (ml), kacang hijau mengandung setidaknya 9-gram protein. Itu sebabnya, kacang hijau umum disarankan oleh ahli gizi untuk diberikan pada bayi.

Kebaikan kacang hijau sendiri sejatinya tak hanya dari protein nabati yang dikandungnya. Lebih dari itu, kacang hijau juga mengandung berbagai zat bergizi yang juga sangat dibutuhkan bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Zat-zat tersebut meliputi:

  • Vitamin B
  • Zat besi
  • Magnesium
  • Tembaga
  • Fosforus

Anda bisa mengolah kacang hijau menjadi bubur halus agar bisa dikonsumsi oleh si kecil. Konsultasikan pada dokter mengenai waktu yang tepat dalam memberikan sumber protein nabati untuk MPASI yang satu ini.

5. Biji Gandum

Dari kacang-kacangan, kini kita beralih ke biji-bijian sebagai sumber protein nabati untuk MPASI.

Gandum adalah jenis biji-bijian yang baik untuk menunjang tumbuh kembang buah hati Anda. Ada berbagai macam cara mengolah gandum agar bisa dikonsumsi, namun untuk awal-awal dan mengingat si kecil belum bisa mengunyah makanan dengan sempurna, baiknya haluskan gandum hingga menjadi bubur.

Atau, saat ini sudah banyak beredar produk bubur bayi yang mengandung gandum sehingga Anda tidak perlu repot-repot membuatnya sendiri.

6. Brokoli

Sayuran hijau juga menjadi sumber protein nabati MPASI yang tidak boleh Anda lewatkan jika ingin kebutuhan protein si kecil terpenuhi dengan baik.

Satu dari sekian jenis sayuran hijau tersebut adalah brokoli. Brokoli yang memiliki nama ilmiah Brassica oleracea var. italica ini sebagaimana dilansir dari WebMD mengandung sekitar 3-gram protein per sajian. Anda bisa menambahkan potongan brokoli pada bubur nasi putih sebagai menu sarapan atau makan siangnya.

7. Jamur Putih

Selain brokoli, sesekali Anda juga bisa menambahkan jamur putih pada menu makanan buah hati tercinta.

Ya, jamur putih juga mengandung protein nabati yang cocok untuk dijadikan MPASI. Satu cangkir jamur putih masak mengandung 3,5-gram protein. Sebaiknya jamur diolah sampai benar-benar lunak agar bayi dapat dengan mudah mengonsumsinya.

8. Jambu

Di samping kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran, sumber protein nabati untuk MPASI juga bisa berasal dari buah-buahan. Tentunya ada berbagai macam buah yang kaya akan kandungan protein, salah satunya alpukat.

Satu buah alpukat mengandung sekitar 4-gram protein. Selain itu, buah dengan nama ilmiah Persea Americana ini juga diperkaya oleh kandungan serat sehingga dapat sekaligus menjaga kesehatan sistem pencernaan bayi.

9. Persik

Jenis buah lainnya yang patut untuk dikonsumsi oleh si kecil adalah persik.

Buah persik dalam takaran 1 (satu) gelas cangkir mengandung tak kurang dari 1,5-gram protein. Akan tetapi, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan buah ini kepada si kecil karena bisa saja ia tidak cocok untuk mengonsumsinya.

10.  Jagung

Terakhir dari daftar sumber protein nabati untuk MPASI adalah jagung. Memberikan jagung pada bayi Anda juga sangat disarankan oleh banyak ahli gizi.

Jika diukur dalam hitungan per buahnya, jagung mengandung setidaknya 4-gram protein. Sama seperti brokoli dan jamur putih, Anda bisa mencampur jagung pada menu makanan sehari-hari si kecil. Pastikan agar asupan protein dari jagung ideal, yakni tidak kurang maupun lebih.

Bahaya Kekurangan Protein Nabati

Mencukupi kebutuhan protein—tak terkecuali protein nabati—bayi Anda menjadi sangat penting karena jika ia sampai mengalami defisiensi protein, dikhawatirkan tumbuh kembangnya menjadi terhambat. Belum lagi, munculnya sejumlah masalah seperti:

  • Kerusakan jaringan tubuh
  • Melemahnya sistem kekebalan tubuh
  • Tulang dan otot tidak tumbuh dengan optimal

Pastikan Anda selalu berkoordinasi dengan dokter spesialis gizi guna mengetahui kebutuhan si kecil akan protein dan nutrisi penting lainnya. Semoga bermanfaat!

 

  1. Anonim. Veggies that Pack in the Protein. https://www.webmd.com/food-recipes/ss/slideshow-vegetables-protein (Diakses pada 14 Januari 2020)
  2. Anonim. 2019. 10 Fruits That Are The Highest Source Of Protein. https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/food-news/10-fruits-that-are-the-highest-source-of-protein/photostory/68392452.cms (Diakses pada 14 Januari 2020)
  3. Gunnars, K. 2019. 10 Science-Backed Reasons to Eat More Proteins. https://www.healthline.com/nutrition/10-reasons-to-eat-more-protein (Diakses pada 14 Januari 2020)
  4. Leal, D. 2019. The Effects of Protein Deficiency. https://www.verywellfit.com/what-are-the-effects-of-protein-deficiency-4160404 (Diakses pada 14 Januari 2020)
  5. Michaelsen, K et al. 2000. Feeding and Nutrition of Infants and Young Children. http://www.euro.who.int/__data/assets/pdf_file/0004/98302/WS_115_2000FE.pdf (Diakses pada 14 Januari 2020)
  6. Petre, A. 2016. The 17 Best Protein Sourcesfor Vegans and Vegetarians. https://www.healthline.com/nutrition/protein-for-vegans-vegetarians (Diakses pada 14 Januari 2020)
  7. Villines, Z. 2018. Top 15 sources of plant-based protein. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321474.php (Diakses pada 14 Januari 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi