DokterSehat.Com- Banyak anak laki-laki yang memiliki perilaku lebih agresif atau hiperaktif dibandingkan dengan anak perempuan. Jika merasa perilaku anak laki Anda berlebihan, Anda bisa mengatasinya dengan memerhatikan pola makannya. Eliminasi atau penambahan makanan tertentu seperti susu bisa jadi pilihan untuk terapi perilaku.
Susu dan autisme
Dilansir dari Live Strong, banyak orang tua dari anak laki-laki dengan autisme berhasil meredam perilaku negatif dari anak-anak dengan mengurangi asupan susu dari makanan mereka sehari-hari.
Autisme merupakan suatu kondisi kelainan perkembangan saraf yang menyebabkan gangguan interaksi sosial dan kepekaan rangsangan. Umumnya autisme lebih banyak diderita anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan.
Para ahli memiliki pendapat berbeda mengenai diet susu pada anak dengan autisme. Sebagian berpendapat bahwa pada anak autisme sebaiknya tidak minum susu.
Hal ini disebabkan oleh protein kasein pada susu tidak bisa dicerna dengan baik pada penderita autisme. Akibatnya protein yang tidak dapat dicerna tersebut akan diubah menjadi komponen kimia yang disebut opoid. Opoid sendiri dapat mengganggu fungsi otak dan sistem kekebalan tubuh sehingga menimbulkan gangguan perilaku.
Anak Autisme Boleh Minum Susu, Asal…
Pendapat lain menyebutkan bahwa anak dengan autisme boleh-boleh saja minum susu asalkan anak tersebut tidak alergi susu. Dikutip dari WebMD, para ahli berpendapat bahwa anak yang mengidap autisme tetap harus mendapatkan gizi yang seimbang termasuk mendapatkan manfaat kalsium dan protein dari susu.
Selain itu susu mengandung asam amino yang mengandung triptofan yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Triptofan juga penting untuk pembentukan serotonin, sejenis neurotransmitter yang ada pada otak.
Serotonin yang rendah sering dihubungkan dengan perilaku impulsif dan agresif pada anak. Dengan menjaga tingkat serotonin yang tepat dapat membantu menjaga perilaku agresif pada anak laki-laki.