Terbit: 20 February 2019 | Diperbarui: 9 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Semua orang sudah mengetahui bahwa air susu ibu (ASI) adalah makanan pertama bagi bayi yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan yang lain. Keunggulan tersebut tak lepas dari kandungan ASI yang begitu lengkap.

Kandungan ASI yang Sangat Lengkap dan Kaya Manfaat

Apa saja kandungan air susu ibu? Pastinya, semua zat bermanfaat yang dibutuhkan bayi ada di dalam ASI. Yuk, simak informasi selengkapnya mengenai kandungan ASI.

Apa itu ASI?

ASI adalah susu bagi bayi yang keluar secara alami dari dalam payudara ibu. Isapan bayi pada payudara ibunya akan merangsang hormon prolaktin untuk memproduksi ASI. Banyak ahli merekomendasikan para ibu untuk memberikan ASI dibanding susu formula.

Daftar Kandungan ASI yang Super Lengkap!

Tak bisa dielakkan bahwa kandungan air susu ibu sangat lengkap sehingga dinobatkan sebagai makanan terbaik bagi bayi. Semua zat gizi dan berbagai senyawa yang sangat penting bagi tumbuh kembang dan kesehatan bayi ada di dalam ASI.

Ini daftar saja zat-zat yang ada di dalam kandungan ASI:

1. Air

Tahukah Anda bahwa hampir 90% kandungan ASI berisi air?

Ya, air merupakan kandungan ASI yang paling dominan. Selebihnya, ASI mengandung zat gizi makro, zat gizi mikro, dan lainnya. Oleh karena itu, bayi tidak butuh untuk minum air putih.

Pemberian air kepada bayi yang masih dalam fase ASI Eksklusif malah akan berdampak negatif pada tumbuh kembang dan kesehatan bayi. Anda baru boleh memberikan air putih jika bayi telah memasuki tahap MPASI atau usia 6 bulan.

2. Protein

ASI juga mengandung protein yang bermanfaat bagi pertumbuhan bayi.

Kandungan protein di dalam ASI tentunya berbeda dengan kandungan protein yang ada pada susu hewan lain, seperti susu sapi atau susu kambing.

Protein di dalam ASI terdiri dari kasein dan whey. Kasein adalah protein yang susah dicerna, sedangkan whey adalah protein yang mudah dicerna. Kandungan ASI lebih banyak terdapat whey dari daripada kasein.

Tidak seperti ASI, susu formula malah lebih banyak mengandung kasien daripada whey Inilah yang membuat ASI lebih ramah terhadap pencernaan bayi. Selain itu, ASI juga mengandung whey, kasein, dan asam amino yang sesuai dengan kebutuhan bayi.

Fungsi ginjal bayi yang masih belum sempurna akan terbantu dengan karakteristik kandungan protein di dalam ASI. Selain itu, protein ASI juga mengandung laktoferin yang dapat melindungi bayi dari infeksi saluran cerna.

3. Karbohidrat

Karbohidrat adalah kandungan terbanyak kedua di dalam ASI setelah air.

Ada dua jenis karbohidrat yang ada di dalam ASI, yaitu laktosa dan oligosakarida. Jenis karbohidrat terbanyak di dalam ASI adalah laktosa.

ASI mengandung laktosa yang dapat memenuhi 40% kebutuhan energi bayi. Jika dibandingkan dengan susu hewan mamalia maka kandungan laktosa pada ASI adalah yang paling tinggi. Manfaat laktosa di dalam ASI bisa meningkatkan penyerapan kalsium.

Adanya laktosa di dalam kandungan ASI berperan terhadap kesehatan gigi bayi. Sayangnya, ini tidak seperti pada kandungan susu formula yang terdapat sukrosa. Sukrosa memiliki dampak negatif karena bisa merusak gigi.

Masih ada satu jenis karbohidrat yang ada pada ASI. Jenis karbohidrat kedua di dalam ASI adalah oligosakarida. Oligosakarida memiliki manfaat bagi kesehatan bayi, yaitu dapat mencegah infeksi.

4. Lemak

Di dalam kandungan ASI juga terdapat lemak.

Setengah dari bebutuhan energi bayi di dapat melalui lemak ASI. Lemak ASI mengandung 200 jenis asam lemak. Beberapa contohnya adalah Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).

Asam lemak tersebut memiliki peran terhadap kebutuhan nutrisi otak. Di samping itu, ada juga Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) di dalam kandungan ASI. Manfaat AA dan DHA mirip dengan omega 3 dan omega 6.

Kandungan AA dan DHA pada ASI bermanfaat untuk perkembangan saraf otak dan kemampuan visual bayi. Keduanya merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang. Bayi yang mendapatkan ASI umumnya memiliki kecerdasan yang baik.

5. Vitamin

ASI memiliki berbagai kandungan vitamin baik vitamin larut air maupun vitamin larut lemak. Vitamin larut air yang ada di dalam ASI di antaranya adalah vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, biotin, asam folat, asam pantotenik, asam nikotinmik, vitamin C.

Jenis vitamin larut lemak di dalam kandungan ASI, yaitu vitamin A,  vitamin D, vitamin E, dan vitamin K. Kedua jenis vitamin tersebut dapat langsung terlarut di dalam tubuh bayi karena ASI mengandung air dan lemak. Masing-masing vitamin memiliki manfaat penting.

6. Mineral

Berbagai jenis kandungan mineral juga ada di dalam ASI.

Beberapa mineral ASI, diantaranya adalah kalsium, zat besi, fosfor, magnesium, potasium, sodium, tembaga, klorin, dan sulfur.

Mineral yang ada di dalam ASI lebih rendah sehingga lebih aman bagi ginjal bayi. Kandungan mineral ASI lebih mudah diserap tubuh bayi daripada mineral pada susu formula. Ini karena komposisi perbandingan mineral ASI dan kandungan vitamin ASI.

7. Enzim

Kandungan ASI tidak hanya mencakup zat gizi saja melainkan juga enzim.

ASI mengandung 20 enzim aktif. Beberapa contoh enzim yang ada di dalam ASI, yaitu amilase, protase, lipase, dan lisozim.

Manfaat enzim lisozim bisa mencegah infeksi mikroba. Kandungan lisozim di dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada di dalam susu sapi. Inilah salah satu alasan mengapa anak yang mendapat ASI penuh cenderung lebih tahan terhadap infeksi.

Ketiga enzim pencernaan yang ada di dalam ASI memiliki manfaat masing-masing. Enzim amilase bermanfaat untuk mencerna karbohidrat, enzim protase untuk mencerna protein, dan enzim lipase memiliki manfaat untuk mencerna lemak.

8. Faktor pertumbuhan

ASI juga mengandung faktor pertumbuhan epidermal yang bermanfaat untuk mematangkan beberapa organ bayi. Faktor pertumbuhan pada ASI bisa merangsang kematangan saraf, usus, retina, dan lainnya.

9. Faktor kekebalan tubuh

Sistem kekebalan tubuh bayi yang mengonsumsi ASI eksklusif dan penuh lebih baik. Hal ini dikarenakan ada senyawa di dalam kandungan ASI yang memiliki sifat antiparasit, antivirus, antimikroba, antibodi, dan anti-alergi.

Senyawa-senyawa tersebut seperti leukosit-K, K-immunoglobulin, slgA, dan K-oligosakarida. Beberapa senyawa tersebut meningkatkan sistem imunitas tubuh bayi sehingga bayi terlindung dari berbagai infeksi dan peradangan.

 

Sumber:

  1. F.B. Monika. 2014. Buku Pintar ASI dan Menyusui. Jakarta: Noura Books
  2. Universitas Kristen Satya Wacana. http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14273/3/T1_462013703_BAB%20II.pdf [diakses pada 20 Februari 2019]
  3. SariPediatri: 2001. Spesifitas Biologis Air Susu Ibu. https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/download/991/921 [diakses pada 20 Februari 2019]
  4. UIN Sunan Ampel: Pandangan Medis Terhadap Kandungan Air Susu Ibu (Asi)
    Beserta Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Bioligis Pada
    Bayi . http://digilib.uinsby.ac.id/21224/6/Bab%203.pdf [diakses pada 20 Februari 2019]

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi