DokterSehat.Com – Belakangan ini kita sering mendengarkan kampanye yang menyerukan ibu yang baru saja melahirkan bayinya untuk memberikan ASI eksklusif bagi bayinya hingga usia enam bulan saja tanpa diselingin jenis makanan lain maupun susu formula. ASI eksklusif dianggap sebagai makanan yang paling sempurna untuk bayi yang baru lahir dan bahkan ASI inilah obat alamiah bagi bayi jika bayi sedang tidak sehat. Dalam realitanya, usia bayi yang masih sangat muda ini memang membuat sistem pencernaannya belum benar-benar sempurna dan sebaiknya hanya diberi ASI saja yang cenderung aman dan bisa membantu perkembangan sistem penernaannya dengan baik. Dengan adanya fakta ini, lantas kapankah kita bisa memberikan makanan lain bagi bayi?
Pakar kesehatan menyebutkan jika setelah bayi mulai menginjak usia 6 bulan, barulah asupan lain bisa dikenalkan pada bayi. Hanya saja, harap diingat bahwa meskipun bayi sudah mengalami perkembangan pada saluran pencernaannya, bukan berarti kita bisa asal memberikan makanan berat padanya. Berikanlah makanan yang cenderung lembut berupa bubur-buburan atau semacam buah yang sudah dilembutkan yang tentu akan mudah dicerna oleh bayi. Setelah usianya menginjak sekitar 8 bulan, barulah kita mulai mengenalkan makanan lunak lainnya layaknya bubur nasi atau semacam sereal yang lunak. Beberapa buah-buahan yang mengenyangkan layaknya alpukat atau ubi yang ditumbuk halus juga bisa mulai diberikan pada bayi pada usia ini. Asupan ikan atau ayam yang lembut juga bisa mulai diberikan bagi bayi sebagai pengenalan makanan yang kaya akan protein.
Saat usia bayi lebih dari 8 bulan, dimana banyak bayi yang mulai bisa memegang makanan sendiri dan memasukkannya ke mulut, maka kita bisa mulai mengenalkan makanan yang tidak terlalu halus. Sebagai contoh, telur bisa kita potong kecil-kecil tanpa dihaluskan dan bisa dikonsumsi bayi pada usia ini. Biskuit khusus bayi juga bisa mulai diberikan sebagai camilan pada bayi. Sementara itu, jika bayi sudah berusia 10 hingga 12 bulan, maka bayi sudah bisa mengkonsumsi makanan yang juga dikonsumsi orang dewasa. Hanya saja, cobalah untuk membatasi makanan ini dengan potongan yang kecil dan bebas dari duri atau tulang-tulang sehingga aman untuk dikonsumsi oleh bayi. Beberapa produk layaknya kacang-kacangan juga kini sudah aman dikonsumsi oleh bayi.