Terbit: 23 July 2016 | Diperbarui: 24 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Banyak keluarga modern yang memilih untuk mengkonsumsi makanan olahan sehari-hari karena menganggap makanan ini sangat praktis untuk dimasak dan memiliki rasa yang nikmat. Tercatat, beberapa makanan layaknya nugget, kerupuk, hingga sosis cukup banyak dikonsomsi sebagai makanan sarapan pagi karena mudah dan cepat untuk disiapkan. Anak-anak juga biasanya menyukai makanan-makanan ini karena terasa enak. Sayangnya, pakar kesehatan anak menyebutkan jika ada baiknya anak tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan tersebut karena bisa membahayakan kesehatannya. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Ada Baiknya Anak Tidak Terlalu Banyak Mengkonsumsi Nugget dan Kerupuk

Dr. Dyan Hes yang berasal dari Gramercy Pediatrics dari New York menyebutkan jika nugget dan kerupuk yang banyak dikonsumsi anak ternyata sangat kaya akan kandungan garam. Padahal, sudah menjadi rahasia umum jika konsumsi garam berlebihan berpotensi meningkatkan kondisi kesehatan tubuh, khususnya dalam meningkatkan tekanan darah. Beliau bahkan mengkhawatirkan anak yang sering mengkonsumsi makanan ini akan berujung pada terkena penyakit jantung, stroke, atau bahkan gagal ginjal. Dalam beberapa kasus, konsumsi garam berlebihan juga bisa menyebabkan peningkatan kolesterol dan resiko terkena diabetes tipe 2.

Selain nugget atau kerupuk, beberapa makanan yang instan dan makanan layaknya pizza juga ditengarai memiliki resiko kesehatan yang sama jika terlalu banyak diskonsumsi oleh anak. Karena alasan inilah, Hes menyarankan orang tua untuk lebih pandai menata pola makan anak sehari-hari menjadi lebih sehat dimana anak sebaiknya dibatasi konsumsi garamnya hanya maksimal 1.200 miligram saja, atau sekitar separuh satu sendok teh.

Selain harus lebih pandai membaca label produk makanan, orang tua juga sebaiknya mulai membiasakan konsumsi makanan buah-buahan dan sayuran setiap hari sehingga tubuh pun tetap sehat dan anak pun tidak mudah jatuh sakit.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi