DokterSehat.Com- Menyusu adalah hal yang alamiah bagi setiap bayi. Namun tidak semua bayi segera lancar menyusui setelah lahir, terutama bagi bayi yang lahir prematur. Meskipun demikian bayi prematur tetap perlu dilatih untuk terampil menyusui.
Manfaat ASI bagi bayi prematur
ASI adalah makanan utama bagi bayi terutama di awal 6 bulan kehidupannya. Bagi bayi prematur, ASI merupakan makanan alami yang dapat melindungi si kecil dari infeksi dan penyakit berbahaya.
Pada bayi prematur, ibu akan menghasilkan ASI dengan kandungan lebih banyak protein dan enzim lyzozyme yang bertugas melawan bakteri tertentu dan melindungi bayi dari infeksi. Selain itu ASI juga akan mengandung lebih banyak lemak dan rendah laktosa untuk meningkatkan berat badan bayi dan membantu menghangatkan tubuh bayi.
Kendala dan tips menyusui bayi prematur
Bayi yang lahir prematur mungkin akan mengalami kesulitan menyusu di awal kelahirannya. Hal ini disebabkan oleh kemampuan koordinasi bayi prematur untuk mengisap, menelan dan bernapas umumnya baru dimiliki oleh bayi yang lahir setelah usia kehamilan 36 minggu. Bayi yang lahir sebelum usai kehamilan 37 minggu cenderung memiliki kesulitan dalam mengisap sehingga belum bisa menyusu dengan lancar.
Jika bayi kesulitan untuk menyusu, ibu bisa memberikan ASI dan menempatkannya di botol susu untuk diminumkan pada si kecil. Ibu disarankan memompa ASI sesering mungkin setidaknya 8-10 kali dalam sehari untuk menjaga produksi ASI pada tubuh ibu dan mencegah ibu mengalmai mastitis.
Kesiapan bayi saat menyusu di payudara ibu mungkin membutuhkan waktu lama. Namun ibu harus tetap melatih bayi untuk menyusu langsung di payudara ibu.
Metode kangguru untuk membantu bayi menyusu
Pada perawatan bayi prematur, dikenal metode kangguru yang berfungsi untuk membantu perkembangan bayi. Metode ini dilakukan dengan cara meletakkan bayi di dalam baju ibu tepat di bagian dada ibu sehingga kulit ibu bersentuhan langsung dengan kulit bayi. Saat melakukan metode ini disarankan bayi tidak memakai pakaian dan hanya menggunakan popok.
Metode kangguru dipercaya lebih baik daripada metode inkubator untuk mengoptimalkan perkembangan bayi prematur. Bayi yang kerap mendapat sentuhan langsung dengan kulit ibu memiliki sistem metabolik yang lebih stabil dibanding dengan bayi yang berada dalam inkubator.