DokterSehat.Com – Setiap ibu hamil tentu akan cemas sekaligus berharap agar proses kelahiran berjalan dengan lancar nantinya. Banyak ibu hamil yang mempersiapkan dengan baik agar bisa melahirkan dengan lancar dan aman sehingga baik dirinya maupun bayi yang dilahirkan berada dalam kondisi yang sehat. Namun, ada baiknya ibu juga harus mempersiapkan diri untuk menyusui mengingat semenjak kelahiran hingga setidaknya enam bulan usia sang bayi, bayi mendapatkan ASI eksklusif agar bisa tumbuh dengan baik dan sehat. Apa sajakah hal-hal yang sebaiknya diketahui sebelum ibu mulai menyusui? Berikut adalah diantaranya.
Pola Makan Sehat
Apa yang dimakan oleh ibu akan diserap pula oleh bayi dari ASI yang diminum. Hal ini berarti, ibu harus mulai menata pola makan yang sehat agar memberikan ASI yang berkualitas bagi buah hatinya. Setidaknya, ibu membutuhkan tambahan kalori sebesar 55 kalori dan juga protein sebesar 25 gram setiap harinya. Konsumsi makanan yang kaya akan lemak sebaiknya dihindari sebagaimana kafein yang berlebihan. Sayuran hijau, buah-buahan, susu, dan makanan sehat lainnya juga harus dijaga konsumsinya setiap hari.
Tidak Semua Ibu yang Melahirkan Bisa Menyusui Adalah Mitos yang Tidak Benar
Ada ibu yang merasa tidak bisa memproduksi ASI setelah melahirkan sehingga akhirnya memilih memberikan susu formula bagi buah hatinya. Padahal, secara alami wanita akan mampu menyusui anaknya asalkan mampu membuat produksi ASInya menjadi lebih lancar. Tak hanya menjaga pola makan, wanita juga sebaiknya menjaga tingkat stress dan keinginannya untuk memberikan ASI dengan penuh cinta sehingga produksi ASI akan tetap lancar.
Cara Menyusui Dengan Baik
Sebelum melahirkan, ada baiknya ibu belajar posisi penyusui yang baik agar bayi bisa disusui dalam posisi duduk atau bahkan saat berjalan. Cara memangku, cara menempatkan bantal, hingga memposisikan mulut bayi saat menyentuh payudara juga harus diperhatikan agar ASI benar-benar bisa dihisap oleh mulut bayi dan tidak memberikan rasa sakit pada puting payudara. Tak hanya itu, ibu juga bisa mempelajari seberapa banyak bayi harus disusui atau jeda antar menyusui sehingga bayi ada dalam kondisi yang kenyang dan tercukupi asupan gizinya setiap hari.