Terbit: 3 July 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Setiap ibu yang mengalami kehamilan tentu akan menunggu-nunggu masa dimana bayi di dalam kandungannya terlahir dengan kondisi yang sehat. Dalam bayangannya, Ia akan segera bisa merawat sang bayi agar segera tumbuh besar dan sehat. Namun, dalam realitanya, ada sebagian ibu yang justru mengalami sindrom baby blues, sebuah sindrom dimana ibu mengalami stress yang sangat fatal yang bahkan bisa berimbas pada rasa benci dan sebal yang mendalam pada sang buah hati. Hal ini tentu bisa berimbas buruk bagi perkembangan dan kesehatan sang buah hati. Lantas, adakah cara untuk mengatasi sindrom ini?

Menyusui, Cara Alami Mengatasi Sindrom Baby Blues

Sebuah penelitian yang dirilis oleh jurnal Material and Child Health di Inggris menyebutkan jika ada cara efektif untuk mengatasi sindrom baby blues ini, yakni dengan rutin memberikan ASI bagi sang buah hati. Penelitian yang dilakukan oleh University of Cambridge ini menunjukkan fakta menarik dimana menyusui akan mampu mencegah depresi berat pada ibu hamil setelah melahirkan. Dengan menyusui, akan ada keseimbangan hormon pada tubuh ibu hamil yang ikut berimbas pada kesehatan psikologisnya.

Salah seorang pakar kesehatan yang terlibat pada penelitian ini, dr. Maria Lacovou, menyusui selama ini kerap dibahas kebaikannya hanya bagi kesehatan dan tumbuh kembang sang bayi. Padahal, dengan memberikan ASI secara eksklusif bagi anaknya, ibu bisa mendapatkan efek kesehatan yang positif bagi mental maupun fisiknya. Ibu hamil mendapatkan efek setara dengan berrekreasi dimana stress akan semakin mereda. Selain itu, hubungan antara buah hati dan sang ibunda juga akan semakin dekat dengan proses menyusui ini sehingga sindrom baby blues pun bisa dicegah.

Salah satu efek positif menyusui lainnya bagi ibu hamil adalah kemampuannya mencegah kanker payudara. Dengan adanya fakta-fakta ini, ada baiknya memang ibu yang sudah melahirkan memberikan asupan ASI bagi buah hatinya demi kesehatan kedua belah pihak.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi