Terbit: 3 August 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Ada beberapa alasan mengapa seorang wanita memutuskan untuk memompa ASI yang mereka hasilkan. Alasan pertamanya adalah karena tidak semua anak terbiasa minum susu dari payudara. Selanjutnya, ibu sudah selesai cuti dan harus kembali kerja lagi. Saat kerja, mereka harus tetap memompa ASI yang nantinya diberikan pada bayi kalau sudah pulang kerja.

7 Hal yang Harus Kita Pahami Tentang Memompa ASI

Hal tentang memompa ASI yang harus dipahami

Semua orang harus memahami bagaimana cara memompa ASI dengan benar dan hal lain yang ada di sekitarnya. Tidak hanya ibu yang baru saja melahirkan saja, ayah pun juga harus memahaminya karena mereka juga akan ikut terlibat dalam proses pemberian ASI. Berikut beberapa ulasan tentang memompa ASI yang harus dipahami.

  1. Kapan harus mulai memompa?

Sebenarnya tidak ada aturan khusus kapan harus memompa ASI untuk bayi. Namun, kalau bayi baru saja lahir, ada baiknya untuk tidak langsung memompanya. Segera berikan ASI langsung dari payudara. Setelah dua minggu baru boleh melakukan pemompaan dari payudara untuk disimpan di dalam kemasan lalu ditaruh di lemari es.

Sebelum memompa dan memberikan ASI tidak dari payudara, susui dahulu bayi sebanyak beberapa kali. Sesuaikan dengan kondisi tubuh yang terjadi saat itu. Kalau memang masih bisa menyusui seperti biasa, lebih baik tidak memompanya, kecuali Anda ada masalah dengan jumlah ASI yang keluar.

  1. Memompa langsung untuk diberikan

Dalam satu hari terkadang bayi makan hingga 8-12 kali. Artinya Anda harus menyusui sebanyak itu juga. Kalau Anda ingin memberikan ASI dengan baik, ada baiknya langsung dari payudara. Kalau terpaksa memompa karena jumlahnya banyak dan takut tumpah, lebih baik dilakukan pemompaan setelah bayi menyusui.

  1. Memompa karena ASI tidak lancar

Tidak semua wanita bisa menghasilkan ASI dalam jumlah banyak. Ada kalanya ASI yang dihasilkan sangat sedikit dibandingkan dengan wanita lain. Anda tidak perlu resah dengan kondisi ini karena hal itu sangat normal. Banyak atau tidaknya ASI biasanya dipengaruhi oleh apa yang dimakan.

Kalau Anda merasa butuh 2-3 kali sesi pemompaan untuk mendapatkan satu botol penuh, berarti ada yang salah dengan diet atau pola makan. Sebisa mungkin untuk mengonsumsi makanan yang baik untuk membantu laktasi agar esok hari ASI jadi deras.

  1. Memompa ASI untuk wanita bekerja

Kalau cuti sudah habis dan Anda sudah mulai bekerja, ada baiknya untuk melakukan pemompaan setiap 3-4 jam sekali. Kalau Anda bekerja selama 8 jam berarti ada dua sesi pemimpin di kantor. Durasi sekali pompa sekitar 15 menit. Anda bisa melakukannya pada dua sisi payudara dan menyimpan susu pada wadah yang sudah dimiliki.

  1. Berapa banyak ASI harus dipompa?

Banyaknya ASI yang harus dipompa disesuaikan dengan berapa lama ibu harus bekerja dan jauh dari jangkauan anaknya. Misal berada di luar selama 10 jam, ibu harus membutuhkan sekitar 350 ml ASI sebagai jaga-jaga bayi yang butuh minum sekitar 35 ml per jamnya. Kalau setiap hari jumlah ini bisa dipenuhi, proses pemberian ASI hingga usia 6 bulan akan lancar.

  1. Lama dan metode pemompaan

Lama pemompaan yang rutin sekitar 15 menit. Wanita bisa melakukan pemompaan selama 15 menit di mana saja baik ketika berada di rumah atau saat mereka berada di kantor. Setelah 15 menit, hentikan dan lanjutkan untuk melakukan pekerjaan.

Metode pemompaan yang dipilih bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Bisa dalam bentuk pemompaan manual atau otomatis. Pilih yang bisa dilakukan di kantor dan tidak merepotkan diri sendiri. Saat memompa, pastikan untuk menyiapkan wadahnya dahulu agar tidak bingung saat melakukan pengemasan.

  1. Memaksimalkan ASI yang keluar

Tidak semua orang bisa mendapatkan ASI yang sangat banyak. Kadang ada yang tidak bisa keluar sama sekali. Sementara itu ada yang menghasilkan ASI sangat melimpah sehingga mereka terus memompanya agar bisa digunakan sebagai stok. Kalau Anda termasuk yang menghasilkan sedikit sekali ASI, ada baiknya untuk melakukan beberapa hal di bawah ini.

  • ASI yang keluar dari tubuh ibu mengandung banyak air dan bentuknya cairan. Kalau susu itu terus dikeluarkan ibu akan mengalami dehidrasi. Sementara itu kalau ibu tidak minum terlalu banyak, ASI tidak akan ada yang keluar atau hanya sedikit saja. Oleh karena itu Anda disarankan untuk mengonsumsi cukup air atau sedikit agak banyak agar produksi ASI tidak menurun.
  • Proses laktasi yang terjadi pada tubuh membutuhkan kalori yang cukup banyak. Itulah kenapa wanita disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat. Selain itu, jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh juga harus naik hingga 500 kalori karena akan dijadikan ASI dan dikonsumsi oleh bayi.
  • Sebisa mungkin untuk bisa tidur dengan nyenyak dan cukup. Memiliki bayi yang baru saja lahir mungkin membuat ibu tidak bisa tidur dengan nyenyak. Meski demikian, mencuri waktu tidur tetap bisa dilakukan. Apalagi kalau ibu sedang sangat lelah, ayah bisa menggantinnya untuk memberikan ASI yang sudah dipompa sebelumnya.
  • Jangan sesekali merokok atau berada di dekat perokok. Kalau sampai asap yang mengandung cukup banyak racun itu masuk ke dalam tubuh, kemungkinan besar akan memicu gangguan pada produksi ASI.
  • Mengonsumsi makanan yang akan memperbanyak terbentuknya ASI.

Inilah beberapa hal tentang pemompaan ASI yang harus kita pahami bersama-sama. Dengan memahami beberapa hal di atas, kita bisa dengan mudah menghasilkan ASI berkualitas dan bayi yang dimiliki bisa terus tumbuh dengan baik karena beberapa bulan awal merek hanya butuh ASI eksklusif saja, tidak lainnya.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi