Terbit: 24 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Menyusui merupakan salah satu tugas utama ibu setelah lahirnya si kecil. Merawat dan menyusui bayi kadang membuat ibu merasa kelelahan dan stres. Banyak yang beranggapan bahwa stres dapat memengaruhi produksi ASI. Benarkah demikian?

Benarkah Stres Dapat Memengaruhi Produksi ASI?

Benarkah stres dapat mengurangi produksi ASI?

Dilansir dari Baby Center, stres memang bisa menyebabkan ASI mengalir lebih lambat. Namun jika ibu tetap menyusui bayinya dengan baik, hal ini tidak akan menghentikan produksi ASI.

Berikut ini beberapa fakta terkait hubungan stres dan produksi ASI, sepe
rti dikutip dari Belly Belly:
1. Stres dapat memengaruhi ASI secara tidak langsung
Ibu yang stres cenderung kurang tidur, tidak enak badan, dan meningkatkan asupan kafein dan alkohol. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan terganggunya produksi ASI dalam jangka panjang.

2. ASI dapat diproduksi ketika stres
ASI tidak akan macet begitu saja ketika Anda mengalami stres. Saat stres, ASI akan terus diproduksi. Semakin sering menyusukan ke bayi, ASI akan semakin banyak diproduksi.

3. Produksi ASI tidak berpengaruh pada ibu yang melahirkan secara prematur
Kelahiran prematur dapat membuat ibu merasa stres. Namun penelitian membuktikan bahwa prpduksi ASI pada ibu yang melahirkan bayi prematur ternyata sama banyaknya dengan ibu yang melahirkan bayi dengan cukup bulan.

4. Stres dapat memengaruhi LDR saat menyusui
Saat menyusui, rangsangan yang tepat pada payudara dapat memicu let-down reflex (LDR), yaitu refleks yang membantu ASI keluar lebih lancar. Beberapa penelitian membuktikan bahwa stres dapat menghambat rangsangan dan memperlambat let-down reflex yang bisa menghambat proses bayi menyusu.

5. Menyusui dapat mengurangi stres
Jika Anda konsisten menyusui dengan baik, menyusui justru dapat mengurangi kadar stres Anda. Menyusui dapat meningkatkan hormon oksitosin yang membantu menenangkan hati dan pikiran Anda sehingga mengurangi stres.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi