Terbit: 15 January 2017 | Diperbarui: 22 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Bagi wanita yang terbiasa tampil modis dan trendi, mengecat warna rambut tentu bukanlah hal yang aneh untuk dilakukan. Namun, kebiasaan mengecat rambut agar memiliki warna yang cantik ini seringkali harus berhenti tatkala wanita mulai hamil atau sudah dalam fase setelah melahirkan. Banyak wanita yang percaya jika cat rambut bisa mempengaruhi produksi ASI sehingga memilih untuk tidak menggunakannya terlebih dahulu setidaknya hingga fase menyusui selesai. Sebenarnya, apakah mitos yang menyebutkan jika cat rambut bisa mempengaruhi ASI ini benar adanya?

Benarkah Mitos Cat Rambut Bisa Memengaruhi ASI?

Pakar kesehatan laktasi dan menyusui dari RS Permata Depok bernama dr. Asti Praborini memiliki jawaban untuk mitos ini. Menurut beliau, mitos ini sama sekali tidak benar adanya dan sejauh ini, belum ada bukti kuat yang menunjukkan jika ada kaitan erat antara penggunaan cat rambut dengan efek samping bagi produksi ASI. Alih-alih mempermasalahkan penggunaan cat rambut yang sebenarnya masih bisa dianggap aman ini, ibu menyusui sebenarnya harus memperhatikan banyak hal lain agar ASI yang Ia produksi tetaplah lancar.

Menurut dr. Asti, ibu menyusui seharusnya lebih memikirkan cara menyusui dengan benar dan memastikan produksi ASI cukup bagi buah hatinya. Pastikan bahwa produksi ASI kita bisa memenuhi kebutuhan bayi setidaknya hingga usianya mencapai dua tahun. Selain harus menjaga pola makan yang sehat, ibu hamil juga harus menghindari berbagai hal negatif layaknya rokok yang jelas bisa berpengaruh buruk bagi kualitas ASI atau penggunaan empeng pada bayi yang bisa membuat bayi mengalami bingung puting hingga masalah pada pertumbuhan rahang dan gigi.

Andai ibu menyusui masih ragu untuk menggunakan cat rambut, maka Ia pun sebenarnya bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau klinik laktasi terdekat untuk memastikan produk cat rambutnya cukup aman untuk digunakan atau tidak.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi