DokterSehat.Com – Ada berbagai alasan yang membuat bayi tidak bisa menyusu langsung, seperti ibu bekerja, bayi prematur, masalah puting, dan lainnya. Oleh karena itu, ibu menyusui perlu memiliki stok ASI perah agar bayi tetap bisa menyusu tanpa halangan.
Masih banyak para ibu yang belum tahu bagaimana cara menyimpan ASI perah dengan benar. Oleh karena itu, informasi tentang cara menyimpan dan daya tahan ASIP adalah hal yang penting untuk disimak oleh para ibu menyusui.
Cara Menyimpan ASI Perah
Seharusnya, setiap ibu menyusui mengetahui cara menyimpan ASI perah yang benar dan tepat. Pasalnya, ketidakpahaman terhadap penyimpanan ASI perah akan membuat ASIP tidak bertahan lama dan rusak.
Ini bisa membahayakan bayi jika ia diberikan ASIP yang telah rusak. Anda pun memerlukan upaya yang lebih keras untuk memenuhi stok ASIP. Oleh karena itu, ketahuilah cara menyimpan hasil perah ASIP agar bisa bertahan lama.
1. Menjaga kebersihan
Menjaga kebersihan tangan sangat penting di dalam penyimpanan ASIP. Hal ini dikarenakan, tangan yang tidak bersih bisa mengontaminasi ASI perah sehingga ASI mengandung kuman. Sebaiknya, Anda menerapkan cara mencuci tangan yang bersih sejak sebelum memerah ASI!
2. Memerhatikan kualitas kondisi wadah penyimpanan ASIP
Higienitas wadah penyimpanan ASI perah juga penting untuk diperhatikan. Wadah penyimpanan ASI harus steril dari kuman dengan cara mencucinya hingga bersih dan disterilisasi dengan mesin atau direbus.
Selain itu, wadah ASI perah juga harus kedap udara dan bebas bahan bisphenol A (BPA) sehingga ASIP aman untuk dikonsumsi bayi. Sangat dianjurkan untuk memakai botol kaca atau plastik yang cukup tebal untuk meningkatkan daya tahan ASIP.
3. Kelola kuantitas ASI perah di dalam wadah
Cara menyimpan ASI perah juga harus memerhatikan kuantitasnya. Simpanlah ASIP di dalam wadah dengan jumlah yang kecil. Hal ini mencegah ASI perah terbuang secara cuma-cuma bila bayi Anda sudah tidak kuat menyusu. Ini penting terutama bagi ibu dengan ASI yang kurang melimpah.
Jumlah ASI perah di dalam setiap botol atau plastik bisa disesuaikan dengan kemampuan bayi setiap kali menyusu. Jadi, jika bayi Anda biasanya menghabiskan ASIP 100-120 mL setiap kali menyusu, maka Anda bisa menyimpan hasil perah ASIP di dalam setiap botol atau plastik sebanyak 60-120 mL.
Kuantitas ASIP di dalam wadah juga perlu disesuaikan dengan kemampuan wadah. Janganlah memaksakan jumlah penyimpanan ASIP di dalam wadah sehingga menjadi terlalu penuh.
Sisakanlah sedikit ruang pada wadah. Ini bisa mencegah wadah rusak karena pembekuan ASIP. Jika Anda menggunakan plastik ASI kedap udara, perlu juga untuk mengeluarkan sisa udara di dalam ruang plastik ASI yang tidak berisi ASIP.
4. Pemberian informasi label ASIP
Setelah ASI berada di dalam wadah penyimpanan, langkah selanjutnya adalah memberikan keterangan pada label wadah ASI perah. Beberapa informasi yang penting di antaranya adalah nama bayi, nama ibu, tanggal pemerahan, dan jam pemerahan.
Informasi-informasi tersebut bisa mencegah ASIP tertukar dengan ASI perah milik orang lain. Anda juga bisa mengetahui daya tahan ASI melalui informasi tanggal dan jam saat pemerahan ASI dilakukan.
5. Menyimpan ASIP di tempat yang sesuai secara tepat
Penyimpanan ASIP untuk jangka panjang biasanya dilakukan di dalam lemari pendingin atau freezer khusus ASI. Jika Anda menyimpan di dalam lemari pendingin, maka jangan menyimpan ASIP berdekatan dengan bahan makanan lain.
Itu bisa mencegah ASIP bahan makanan lain melalui aroma maupun rasa. Simpan ASIP di bagian dalam lemari pendingin atau freezer. Hal ini bertujuan agar ASIP tidak mendapatkan pengaruh daya tahan karena buka-tutup pintu kulkas atau freezer.
Daya Tahan ASIP Berdasakan Tempat Penyimpanannya
Anda perlu tahu bahwa perbedaan tempat penyimpanan ASI memengaruhi daya tahan ASIP. Perbedaan daya tahan tersebut dikarenakan adanya perbedaan suhu dan isi tempat penyimpanan ASI perah.
Berikut ini adalah daya tahan ASIP berdasarkan tempat penyimpanannya menurut IDAI:
1. Ruang terbuka
Jika Anda menyimpan ASI perah di dalam ruang terbuka dengan suhu kamar hingga 25°C, maka daya tahan ASIP adalah 6-8 jam. Akan tetapi, daya tahan tersebut bisa lebih pendek jika suhu lebih tinggi dari suhu kamar.
2. Cooler bag tertutup
Penyimpanan ASI perah di dalam cooler bag memiliki daya tahan yang lebih lama, yaitu 24 jam. Suhu di dalam cooler bag sekitar -15 hingga 4°C tergantung pada jenis bahan cooler bag, jenis ice pack, dan jumlah ice pack yang digunakan.
3. Lemari pendingin
Daya tahan ASIP jika disimpan di dalam lemari pendingin dengan suhu sekitar 4°C adalah sekitar 5 hari. Simpanlah ASIP di bagian dalam lemari pendingin dan atur jarak terhadap bahan makanan lain.
4. Freezer
Cara menyimpan ASI perah banyak dilakukan di dalam freezer atau lemari pembeku. Hal ini dikarenakan penyimpanan ASIP di dalam freezer bisa meningkatkan daya tahan ASIP. Namun, Anda perlu mengetahui bahwa ada tiga jenis freezer.
Ketiga jenis freezer tersebut, yaitu freezer di dalam lemari es 1 pintu, freezer di dalam lemari es 2 pintu, dan freezer tunggal atau khusus. Setiap jenis freezer tersebut memiliki perbedaan suhu dan memengaruhi daya tahan ASIP.
Inilah daya tahan ASI perah untuk setiap jenis freezer!
- Freezer di dalam lemari es 1 pintu (-15°C) : 2 minggu
- Freezer di dalam lemari es 2 pintu (-18°C) : 3-6 bulan
- Freezer khusus ASI (-20°C) : 6-12 bulan
Sumber:
- Tim Admin Grup Sharing ASI-MPASI (SAM). 2015. Superbook for Supermom (Bagian 3). Jakarta: FMedia
- IDAI: Penyimpanan ASI Perah. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/penyimpanan-asi-perah [diakses pada 15 April 2019]