DokterSehat.Com – Setelah bayi dilahirkan ke dunia, setiap orang tua tentu akan mencurahkan semua perhatiannya kepada sang buah hati agar bisa tumbuh dan berkembang dengan sempurna secara fisik dan mental. Untuk memastikan hal ini terjadi, ibu akan sebisa mungkin memberikan ASI eksklusif yang memiliki berbagai nutrisi baik yang sangat dibutuhkan oleh sang bayi. Yang menjadi masalah adalah, terkadang ibu mengalami penurunan produksi ASI yang tentu akan sangat mengganggu pola makan bayi, khususnya jika bayi belum diperbolehkan mengkonsumsi makanan pendamping ASI lainnya.
Produksi ASI yang tiba-tiba menurun seringkali disebabkan oleh kondisi ibu yang mengalami masalah hormonal. Selain itu, jika ibu mengalami peningkatan kadar hormon tiroid, tekanan darah tinggi, atau bahkan terkena penyakit diabetes, maka Ia pun akan mengalami masalah produksi ASI.
Ibu hamil yang pernah melakukan operasi pada payudaranya juga memiliki resiko mengalami gangguan pada produksi ASI. Bahkan, jika seorang wanita pernah melakukan tindik pada puting payudaranya, maka resiko mendapatkan gangguan produksi ASI pun bisa meningkat dengan signifikan. Selain itu, jika ibu menggunakan alat kontrasepsi yang bersifat hormonal, maka sistem tubuh yang mempengaruhi produksi ASI juga ikut mengalami perubahan. Jika penyebab menurunnya produksi ASI adalah alat kontrasepsi ini, ada baiknya ibu melakukan konsultasi pada dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.
Jika ibu mengalami gangguan penurunan produksi ASI, maka yang akan mendapatkan dampak paling buruk dari kondisi ini adalah sang buah hati itu sendiri. Sebagai contoh, ibu akan kesulitan untuk memberikan ASI eksklusif pada sang bayi karena payudaranya kosong dan tidak memiliki ASI untuk diberikan. Bayi yang sudah berusaha sekuat mungkin menghisap payudara ibunya untuk mendapatkan ASI namun tidak mendapatkan ASI pun akan cenderung mengalami penurunan kemampuan menghisap ASI yang disebut sebagai tongue tie. Selain itu, proses pertumbuhan dan kesehatan bayi pun akan beresiko mengalami masalah karena tidak adanya nutrisi baik yang bisa diserap oleh bayi.